Studi ini membahas model dan algoritma masalah perutean kendaraan untuk
pengiriman campuran jenis produk bersertifikat Halal dan non-Halal-tapi-diizinkan
(NHBA). Kontribusi utama studi ini adalah menambahkan komoditas yang
kompatibel dan tidak kompatibel ke dalam sebuah sistem distribusi, yang
merupakan hal baru dalam VRP multi-komoditas. Kompatibel artinya semua
komoditas dapat dikirim secara bersamaan dalam suatu kendaraan. Sebaliknya,
produk yang tidak kompatible membutuhkan penggunaan kendaraan yang berbeda
untuk mendistribusikan setiap jenis komoditas secara terpisah.
Kami mengusulkan dua kebijakan, yaitu kebijakan “Mixed Dedicated Vehicles”
dan “Shared Vehicles” sebagai model alternatif untuk kebijakan “Pure Dedicated
Vehicles”. Dalam kebijakan PDV, penyedia logistik akan menggunakan kendaraan
khusus untuk mengirimkan produk bersertifikat Halal saja dan menggunakan truk
lain untuk mengangkut sisa produk. Saat menerapkan kebijakan MDV, perusahaan
logistik dapat menggabungkan NHBA dengan produk bersertifikat Halal dalam
kendaraan yang sama secara bersamaan. Kebijakan SV mengizinkan penggunaan
truk yang sama (tidak pada waktu yang sama) untuk mengirimkan kombinasi
produk bersertifikat Halal + NHBA setelah mengangkut produk Haram + NHBA
setelah melalui proses pembersihan.
Studi ini merumuskan model Mixed Integer Programming untuk ketiga kebijakan
tersebut. Selain itu, kami menawarkan Algoritma Genetika dengan kerangka kerja
dan struktur data baru sebagai pendekatan solusi. Hasil percobaan numerik
menunjukkan bahwa kedua kebijakan yang diusulkan lebih baik daripada kebijakan
yang ada. Kebijakan tersebut dapat meningkatkan tingkat penggunaan kendaraan
dan memenuhi aturan logistik Halal dengan mencegah produk Halal terkontaminasi.
Perusahaan logistik di Indonesia dapat mempertimbangkan untuk menerapkan
kebijakan ini sebagai alternatif kebijakan untuk penghematan biaya dalam
operasional logistik Halal.