Kendaraan bermotor adalah sumber utama pencemaran udara di daerah perkotaan, sehingga meningkatnya jumlah kendaraan dapat meningkatkan pula pencemar di udara, diantaranya timbal (Pb) yang merupakan sisa hasil pembakaran bahan bakar. Lichen adalah organisme simbiosis antara fungi dengan alga hijau atau cyanobacteria yang telah lama digunakan sebagai bioindikator lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan lichen sebagai bioindikator pencemar udara dengan menghitung kekayaan spesies lichen serta mengukur konsentrasi Pb yang terakumulasi dalam Lepraria sp. Penelitian dilakukan di Jalan W. R. Supratman, Kota Bandung. Penelitian diawali dengan mendata spesies lichen dengan cara mengambil terus sampel lichen hingga tidak ditemukan spesies baru lagi. Konsentrasi Pb yang terakumulasi dalam Lepraria sp. diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran pH kulit pohon Swietenia macrophylla menggunakan Universal pH Indicator. Selain itu, dianalisis juga kondisi mikroklimat berupa temperatur rata-rata harian dan kelembapan rata-rata harian yang diperoleh dari Database Online BMKG serta data volume kendaraan Jalan W. R. Supratman yang diperoleh dari penelitian sebelumnya. Data dianalisis dengan menggunakan software SPSS Statistics. Empat spesies lichen berhasil ditemukan, yaitu Dirinaria sp., Candelaria concolor, Parmotrema sp., dan Lepraria sp. Hasil pengukuran konsentrasi Pb dalam Lepraria sp. sebesar 113,25 mg/kg yang menunjukkan penurunan dibandingkan konsentrasi Pb dalam Lepraria sp tahun 2006 dengan perbedaan yang signifikan (P?0.05). Berdasarkan data yang diperoleh, temperatur rata-rata harian meningkat antara tahun 2006 dan 2020 dengan perbedaan yang signifikan (P?0.05), sedangkan kelembapan rata-rata harian menurun dengan perbedaan yang tidak signifikan (P>0.05). Penurunan konsentrasi Pb dalam Lepraria sp. antara tahun 2006 dan 2020 diduga bukan disebabkan oleh volume kendaraan. Konsentrasi Pb mengalami penurunan meskipun terjadi peningkatan volume kendaraan. Diduga hal ini disebabkan berkurangnya konsentrasi Pb di udara setelah diberhentikannya penggunaan bahan bakar bertimbal sejak Juli 2006 yang dimulai dengan adanya UU No. 23/1997 dan instruksi Menteri Lingkungan Hidup RI tahun 2000. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa di lokasi penelitian ditemukan empat spesies lichen serta lichen dapat mengakumulasi Pb. Diperkirakan antara tahun 2006 dan 2020 terjadi penurunan konsentrasi Pb yang terakumulasi dalam Lepraria sp. akibat adanya penghentian penggunaan Pb dalam bahan bakar kendaraan.