digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nur Muhammad Hadiutama
PUBLIC Irwan Sofiyan

Secara umum kegagalan diartikan sebagai ketidakmampuan suatu komponen untuk memenuhi fungsinya. Kegagalan juga tentang ketidaksesuaian dengan spesifikasi desain atau kurangnya kinerja sistem yang dianggap sebagai kegagalan sistem. Jika suatu sistem gagal, penting agar kegagalan diperbaiki dengan cepat. Ada dua metode analisis kegagalan yang biasa digunakan untuk analisis kegagalan, yaitu Analisis Mode Kegagalan dan Efek (FMEA) dan Analisis Pohon Kesalahan (FTA). Tugas sarjana ini mengusulkan penerapan Mode Kegagalan dan Analisis Efek (FMEA) dan Analisis Pohon Kesalahan (FTA) dalam metoda Perawatan Berbasis Kehandalan (RCM) untuk pengembangan manajemen kegiatan perawatan yang dapat menentukan mode kegagalan secara efektif, serta menghitung kehandalan dari keseluruhan sistem pembangkit listrik mikrohidro. Pembangkit listrik mikrohidro terdiri dari bangunan sipil, mekanik-elektrik, dan distribusi. Langkahnya adalah dengan menentukan sistem kritis pembangkit listrik tenaga mikrohidro, batas-batas dan kegagalan fungsinya. Dari informasi tersebut dapat dibangun FMEA dan FTA. FMEA menentukan tingkat keparahan, kejadian dan deteksi kegagalan, juga tindakan rekomendasi untuk mengurangi kegagalan. Sedangkan FTA menggambarkan hubungan kausatif antara kegagalan dan kejadian utama, juga menghitung keandalan sistem pembangkit listrik tenaga air secara keseluruhan. Dari kedua analisis tersebut, tugas perawatan yang tepat dapat ditentukan berdasarkan Analisis Pohon Logika (LTA) dari program RCM. Dengan menggunakan LTA, memilih tugas perawatan yang tepat bisa lebih mudah dan konsisten. Setelah analisis, dengan mendesain pelindung mekanisme penggerak guide vane, kehandalan turbine naik dari 49.4% menjadi 53.3%.