digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rian Fiqraini
PUBLIC Irwan Sofiyan

Minyak atsiri memiliki banyak manfaat begitu juga dengan minyak atsiri dari tanaman spearmint (Mentha spicata). Manfaat dari minyak spearmint yaitu sebagai obat-obatan, kosmetik, dan bahan tambahan pada beberapa produk makanan. Salah satu cara peningkatan kualitas dan kuantitas perolehan minyak spearmint adalah perlakuan awal biodegradasi lignoselulosa oleh jamur Aspergillus awamori sebelum dilakukan ekstraksi dengan metode soxhlet. Kualitas dan kuantitas perolehan minyak spearmint dapat ditinjau dari beberapa aspek seperti komposisi minyak spearmint terhadap lama waktu fermentasi, kadar lignoselulosa yang terdegradasi pada daun sehingga terjadi peningkatan perolehan minyak spearmint. Penelitian ini dilakukan dengan variasi waktu fermentasi, yaitu 0, 3, 6, dan 9 hari. Data yang diperoleh berupa kadar lignoselulosa (%) pada daun spearmint sebelum dan sesudah fermentasi, perolehan minyak spearmint (g/g berat kering) terhadap waktu fermentasi dan waktu ekstraksi, dan komposisi senyawa minyak spearmint. Penelitian dilakukan dengan pengulangan sebanyak dua kali Perolehan minyak spearmint yang paling tinggi terjadi pada waktu fermentasi hari ke-9 dibandingkan terhadap kontrol sebesar 451% dengan metode soxhlet. Peningkatan perolehan minyak spearmint diikuti dengan penurunan kadar lignin, selulosa dan hemiselulosa. Penurunan kadar lignin dan selulosa tertinggi terdapat pada hari ke-9, masing-masing memiliki penurunan terhadap kontrol sebesar 62,7% dan 49,1%. Namun, penurunan kadar hemiselulosa tertinggi terdapat pada hari ke-6 dengan penurunan terhadap kontrol sebesar 34,38%. Komposisi minyak spearmint sangat dipengaruhi oleh kondisi pengeringan, kondisi ekstraksi serta kondisi fermentasi. Nilai laju koefisien difusi minyak spearmint dengan perlakuan awal biodegradasi lignoselulosa adalah sebesar 3,64 x 10-11 cm2/s.