Minyak atsiri memiliki banyak manfaat begitu juga dengan minyak atsiri dari
tanaman spearmint (Mentha spicata). Manfaat dari minyak spearmint yaitu
sebagai obat-obatan, kosmetik, dan bahan tambahan pada beberapa produk
makanan. Salah satu cara peningkatan kualitas dan kuantitas perolehan minyak
spearmint adalah perlakuan awal biodegradasi lignoselulosa oleh jamur
Aspergillus awamori sebelum dilakukan ekstraksi dengan metode soxhlet.
Kualitas dan kuantitas perolehan minyak spearmint dapat ditinjau dari beberapa
aspek seperti komposisi minyak spearmint terhadap lama waktu fermentasi, kadar
lignoselulosa yang terdegradasi pada daun sehingga terjadi peningkatan perolehan
minyak spearmint. Penelitian ini dilakukan dengan variasi waktu fermentasi, yaitu
0, 3, 6, dan 9 hari. Data yang diperoleh berupa kadar lignoselulosa (%) pada daun
spearmint sebelum dan sesudah fermentasi, perolehan minyak spearmint (g/g
berat kering) terhadap waktu fermentasi dan waktu ekstraksi, dan komposisi
senyawa minyak spearmint. Penelitian dilakukan dengan pengulangan sebanyak
dua kali Perolehan minyak spearmint yang paling tinggi terjadi pada waktu
fermentasi hari ke-9 dibandingkan terhadap kontrol sebesar 451% dengan metode
soxhlet. Peningkatan perolehan minyak spearmint diikuti dengan penurunan kadar
lignin, selulosa dan hemiselulosa. Penurunan kadar lignin dan selulosa tertinggi
terdapat pada hari ke-9, masing-masing memiliki penurunan terhadap kontrol
sebesar 62,7% dan 49,1%. Namun, penurunan kadar hemiselulosa tertinggi
terdapat pada hari ke-6 dengan penurunan terhadap kontrol sebesar 34,38%.
Komposisi minyak spearmint sangat dipengaruhi oleh kondisi pengeringan,
kondisi ekstraksi serta kondisi fermentasi. Nilai laju koefisien difusi minyak
spearmint dengan perlakuan awal biodegradasi lignoselulosa adalah sebesar 3,64
x 10-11 cm2/s.