COVER Lusianti Surya Ningsih
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Lusianti Surya Ningsih
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Lusianti Surya Ningsih
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Lusianti Surya Ningsih
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Lusianti Surya Ningsih
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Lusianti Surya Ningsih
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Lusianti Surya Ningsih
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu keunggulan dalam pengukuran fisis benda adalah pengembangan suatu sistem deteksi yang tidak invasif, salah satunya adalah ultrasonik Doppler yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran yang memanfaatkan pergeseran Doppler (efek Doppler). Efek Doppler ini terjadi karena adanya perbedaan frekuensi antara frekuensi yang dipancarkan dan frekuensi yang diterima. Adanya pandemi COVID-19, membuat mahasiswa tidak dapat melakukan penelitian menggunakan ultrasonografi Doppler di rumah sakit sehingga penelitian ini dilakukan menggunakan Doppler Ultrasonic Flow Meter Series DFX dengan tujuan menentukan kecepatan aliran larutan gula menggunakan ultrasonik Doppler dan hubungan kadar konsentrasi gula dalam fluida terhadap kecepatan aliran fluida. Karena data yang didapatkan adalah laju alir volumetrik, dilakukan konversi menjadi nilai kecepatan aliran fluida yang kemudian digunakan untuk menghitung frekuensi Doppler. Frekuensi Doppler hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan frekuensi Doppler yang didapatkan dari pengukuran. Berdasarkan pengukuran laju alir volumetrik dan frekuensi Doppler tersebut, terdapat fluktuasi data yang disebabkan oleh pompa air yang tidak memompa dengan kekuatan yang konstan sehingga tekanan yang diberikan tidak konstan. Pada perlakuan 1, kecepatan aliran air rata-rata, kecepatan aliran larutan gula 10% rata-rata, kecepatan aliran larutan gula 20% rata-rata, dan kecepatan larutan gula 30% rata-rata memiliki nilai masing-masing 1,09±0,09 m/s, 1,04±0,03 m/s, 0,96±0,05 m/s, dan 0,84±0,03 m/s. Sedangkan pada perlakuan 2, kecepatan aliran air rata-rata, kecepatan aliran larutan gula 10% rata-rata, kecepatan aliran larutan gula 20% rata-rata, dan kecepatan larutan gula 30% rata-rata memiliki nilai masing-masing 0,69±0,01 m/s, 0,59±0,02 m/s, 0,49±0,01 m/s, dan 0,40±0,01 m/s. Sudut antara arah pancaran ultrasonik dan arah aliran fluida didapatkan dengan besar 76,11°. Semakin tinggi konsentrasi gula pada larutan, semakin kecil kecepatan alirannya. Penentuan kecepatan aliran dengan perbedaan konsentrasi larutan gula ini dapat dikembangkan untuk pengukuran kadar glukosa dalam darah.