Kode siklis merupakan subkelas dari kode linier yang memiliki algoritma encoding
dan decoding yang efisien. Oleh karena itu, kode siklis ini memiliki banyak
aplikasi pada sistem penyimpanan data dan komunikasi. Hal tersebut menyebabkan
penelitian mengenai kode siklis terus dilakukan untuk mendapatkan kode yang
optimal.
Pada makalah C. Ding, dkk. (2013 dan 2014), kode siklis dikonstruksi dari sebuah
fungsi yang membangun sebuah barisan atas suatu lapangan hingga. Walaupun
dalam proses konstruksinya tidak memiliki pola yang umum untuk mendapatkan
polinomial pembangunnya, kode siklis yang dihasilkan C. Ding, dkk (2013 dan
2014) adalah kode yang optimal. Makalah tersebut menghadirkan beberapa masalah
terbuka. Sebagian masalah sudah diselesaikan oleh beberapa peneliti. Penelitian
ini mengkombinasikan salah satu dari masalah terbuka yang sudah diselesaikan
dengan memodifikasi barisan yang terlibat sehingga kode yang dihasilkan berbeda
dari semula.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan teknik pada makalah
C. Ding, dkk. (2013 dan 2014). Konstruksi kode siklis yang baru diperoleh
dengan membangkitkan sebuah barisan dengan definisi baru. Definisi barisan ini
melibatkan fungsi trace dan fungsi tak linier beserta sifat-sifatnya. Dalam proses
ini ditentukan polinomial minimal dari barisan serta polinomial pembangun dari
kode siklis. Proses terakhir dalam penelitian ini adalah menentukan parameter dari
kode yang dihasilkan.
Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya barisan periodik, linier span, dan
polinomial minimal dari barisan baru. Polinomial minimal ini menjadi polinomial
pembangun bagi kode siklis. Beberapa contoh dari kode tersebut diberikan dan
sebagian hasil komputasi ditampilkan pada lampiran. Untuk melihat keoptimalan
dari kode, hasil dari contoh tersebut dibandingkan dengan tabel koleksi kode linier
yang ada. Walaupun hasil dari contoh yang dihadirkan tidak optimal, tetapi batas
bawah dari keluarga kode siklis ini dapat diperoleh.