digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Anggie Indah Berliani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Anggie Indah Berliani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Anggie Indah Berliani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Anggie Indah Berliani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Anggie Indah Berliani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Anggie Indah Berliani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Anggie Indah Berliani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Mikroalga telah menarik perhatian dunia sebagai salah satu agen hayati yang berpotensi untuk memproduksi bioproduk bernilai tinggi. Pemanfaatan air limbah Anaerobically Digested Dairy Manure Wastewater (ADDMW) untuk pertumbuhan mikroalga menjadi salah satu cara menjanjikan untuk mengurangi pencemaran lingkungan serta meningkatkan pertumbuhan mikroalga. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju pertumbuhan dan persentase serta laju reduksi nitrat dan amonia dari medium ADDMWdan Walne dengan menggunakan Vertical Tank Reactor (VTR). Pada penelitian ini dilakukan kultivasi mikroalga Scenedesmus sp. secara monokultur dan dalam kultur campuran dengan Chlorella vulgaris dalam Vertical Tank Reactor skala 20L pada medium ADDMW dengan pembanding medium Walne. Pada perlakuan kultur campuran, volume kultur Scenedesmus sp. tiga kali lebih banyak dari volume kultur C. Vulgaris (3S:1C). Kultur diamati selama 7 hari. Laju pertumbuhan biomassa mikroalga tertinggi (0,395/h) diperoleh dari kultur campuran menggunakan medium Walne, diikuti oleh laju pertumbuhan pada monokultur dalam medium ADDMW (0,342/h). Persentase reduksi nitrat tertinggi (73%) diperoeleh pada monokultur dalam medium Walne, sedangkan laju reduksi nitrat tertinggi (0,53 ppm/hari) diperoleh dari monokultur dalam ADDMW dan kultur campuan dalam ADDMW (0,52 ppm/hari). Persentase reduksi amonia/amonium tertinggi (66%) diperoleh dari monokutur pada medium Walne, dan kultur campuran juga pada medium Walne (63%). Laju reduksi amonia/amonium tertingi (0,18 ppm/hari) juga diperoleh dari monokultur dalam medium Walne, diikuti pada kultur campuran dalam medium Walne (0,17 ppm/hari). Scenedesmus sp. dengan medium Walne sebesar 73,3% dengan laju reduksi sebesar 0,352 ppm/h. Dapat disimpulkan bahwa kendati mikroalga pada monokultur dan kultur campuran dalam medium Walne menunjukkan kinerja tertinggi, namun mikroalga juga menunjukkan kemampuan yang cukup baik untuk tumbuh dalam kultur campuran dan mereduksi nitrat serta amonium dalam medium ADDMW.