ABSTRAK Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan COVER Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 1 Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 2 Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 4 Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 5 Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 6 Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan PUSTAKA Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan
Subcekungan Tarakan sangat menarik namun kurang dieksplorasi. Di sebelah utara, subcekungan ini
dibatasi oleh Sesar Sampoerna dan di selatan dibatasi oleh Sesar Maratua. Kedua patahan regional
tersebut merupakan patahan geser mengiri yang menghasilkan pengaturan unik terhadap proses
sedimentasi delta dan proses deformasi yang terjadi di daerah tersebut.
Struktur geologi yang berkembang di Subcekungan Tarakan berorientasi relatif timurlaut-baratdaya
dengan jenis sesar normal di bagian ekstensi atau proximal secara pengendapan delta dan sesar anjak
(toe-thrust) di bagian kontraksi atau distal. Kesejajaran pola antara sesar normal dan sesar anjak dalam
suatu area yang sama kerapkali menimbulkan kesalahtafsiran bagi para explorationist yang bekerja di
area ini. Analisis struktur geologi berupa analisis deskriptif, kinematik dan dinamik dilakukan untuk
mengetahui proses deformasi pada area ekstensi dengan mempertimbangkan proses sedimentasi Delta
Tarakan. Pengukuran laju sedimentasi terhadap besaran throw dari masing-masing sesar normal
dilakukan untuk mendapatkan Expansion Index (EI) sebagai gambaran terjadinya sesar tumbuh.
Selanjutnya evaluasi terhadap sesar tumbuh dilakukan dengan restorasi penampang untuk mengetahui
proses deformasi yang terjadi berupa strain dan adanya kemungkinan lain selain pergerakan normal
yang diisi sedimen delta.
Deformasi yang terjadi di area penelitian dapat dikenali sebagai luncuran gravitasi (gravity gliding)
yaitu proses sedimentasi yang menghasilkan kontrol gravitasi terhadap deformasi batuan. Berdasarkan
analisis yang dilakukan, sesar-sesar normal yang berada di area ekstensi merupakan sesar tumbuh
dengan Expansion Index yang bervariasi terhadap umur batuan dan lokasi sesarnya. Hasil analisis
terhadap beberapa sesar tumbuh menunjukkan EI sesar bervariasi terhadap throw dan laju sedimentasi
pada downthrown-nya. Indeks pertumbuhan yang tidak sempurna diamati pada sesar-sesar yang
terletak di bagian barat area penelitian, diduga terpengaruh aktifitas pengangkatan struktur pada Pliosen
sehingga mengerosi sebagian besar sedimen sesar tumbuh. Interaksi antara tektonik berupa pergerakan
aktif Sesar Sampoerna dan Sesar Maratua memberi pengaruh terhadap konfigurasi struktur delta
(gravity gliding) berupa inversi sesar tumbuh yang sekaligus membentuk closure bagi pemerangkapan
hidrokarbon.