digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 6 Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Hade Bakda Maulin
PUBLIC Irwan Sofiyan

Subcekungan Tarakan sangat menarik namun kurang dieksplorasi. Di sebelah utara, subcekungan ini dibatasi oleh Sesar Sampoerna dan di selatan dibatasi oleh Sesar Maratua. Kedua patahan regional tersebut merupakan patahan geser mengiri yang menghasilkan pengaturan unik terhadap proses sedimentasi delta dan proses deformasi yang terjadi di daerah tersebut. Struktur geologi yang berkembang di Subcekungan Tarakan berorientasi relatif timurlaut-baratdaya dengan jenis sesar normal di bagian ekstensi atau proximal secara pengendapan delta dan sesar anjak (toe-thrust) di bagian kontraksi atau distal. Kesejajaran pola antara sesar normal dan sesar anjak dalam suatu area yang sama kerapkali menimbulkan kesalahtafsiran bagi para explorationist yang bekerja di area ini. Analisis struktur geologi berupa analisis deskriptif, kinematik dan dinamik dilakukan untuk mengetahui proses deformasi pada area ekstensi dengan mempertimbangkan proses sedimentasi Delta Tarakan. Pengukuran laju sedimentasi terhadap besaran throw dari masing-masing sesar normal dilakukan untuk mendapatkan Expansion Index (EI) sebagai gambaran terjadinya sesar tumbuh. Selanjutnya evaluasi terhadap sesar tumbuh dilakukan dengan restorasi penampang untuk mengetahui proses deformasi yang terjadi berupa strain dan adanya kemungkinan lain selain pergerakan normal yang diisi sedimen delta. Deformasi yang terjadi di area penelitian dapat dikenali sebagai luncuran gravitasi (gravity gliding) yaitu proses sedimentasi yang menghasilkan kontrol gravitasi terhadap deformasi batuan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, sesar-sesar normal yang berada di area ekstensi merupakan sesar tumbuh dengan Expansion Index yang bervariasi terhadap umur batuan dan lokasi sesarnya. Hasil analisis terhadap beberapa sesar tumbuh menunjukkan EI sesar bervariasi terhadap throw dan laju sedimentasi pada downthrown-nya. Indeks pertumbuhan yang tidak sempurna diamati pada sesar-sesar yang terletak di bagian barat area penelitian, diduga terpengaruh aktifitas pengangkatan struktur pada Pliosen sehingga mengerosi sebagian besar sedimen sesar tumbuh. Interaksi antara tektonik berupa pergerakan aktif Sesar Sampoerna dan Sesar Maratua memberi pengaruh terhadap konfigurasi struktur delta (gravity gliding) berupa inversi sesar tumbuh yang sekaligus membentuk closure bagi pemerangkapan hidrokarbon.