ABSTRAK Ahmad Jangki Nurdiansyah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Ahmad Jangki Nurdiansyah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Ahmad Jangki Nurdiansyah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Ahmad Jangki Nurdiansyah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Ahmad Jangki Nurdiansyah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Ahmad Jangki Nurdiansyah
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Ahmad Jangki Nurdiansyah
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Ahmad Jangki Nurdiansyah
PUBLIC Yoninur Almira 2021 TS PP AHMAD JANGKI NURDIANSYAH_LAMPIRAN.pdf?
PUBLIC Yoninur Almira 2021 TS PP AHMAD JANGKI NURDIANSYAH_JURNAL.pdf
]
PUBLIC Yoninur Almira
Dewasa ini kebutuhan akan hunian terus meningkat terutama di wilayah peri urban.
Hal ini karena meningkatnya kebutuhan terhadap hunian yang tidak disertai dengan
ketersediaan lahan perkotaan akibat pembangunan gedung-gedung perkantoran dan
jasa sehingga menyebabkan pembangunan untuk hunian bergeser ke peri urban.
Kondisi ini menciptakan berbagai konsep pembangunan hunian salah satunya yaitu
gated community. Konsep ini menyediakan berbagai tipe rumah dilengkapi
infrastruktur keamanan dan infrastruktur dasar secara mandiri dalam satu kawasan.
Namun seiring maraknya pembangunan gated community, prioritas keamanan dan
kenyamanan untuk konsumen mulai berkurang. Berdasarkan pengamatan awal
terlihat beberapa perumahan di Kabupaten Bandung sangat memprihatinkan
terutama pada gated community yang menyediakan tipe rumah kecil. Hal ini diduga
memiliki keterkaitan antara tipe rumah dengan kelengkapan infrastrukturnya. Oleh
karenanya, peneliti mencoba melakukan analisa lebih dalam terkait kondisi
infrastruktur gated community di Kabupaten Bandung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe rumah dan kelengkapan
infrastuktur pada gated community serta menganalisis keterkaitan antara tipe rumah
dengan kelengkapan infrastrukturnya. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan korelasi Rank
Spearman. Sampel berjumlah 57 gated community dengan teknik pusposive
sampling.
Temuan penelitian ini menunjukkan adanya keberagaman tipe-tipe rumah yang
dibangun pada gated community di peri urban Kabupaten Bandung yaitu tipe
sederhana (21 - 65 m2), tipe menengah (72 - 170 m2) dan tipe mewah (diatas 270
m2). Selain itu kelengkapan infrastruktur gated community terbagi menjadi
infrastruktur keamanan dengan persentase sebesar 67% dan infrastruktur dasar
sebesar 17% dari sampel tersedia secara lengkap. Temuan terakhir penelitian ini
adalah terdapat keterkaitan searah yang kuat antara tipe rumah terbesar pada gated
community dengan kelengkapan infrastrukturnya dengan nilai korelasi sebesar
0,671. Adanya keterkaitan tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan
pemerintah supaya melakukan pengawasan yang lebih terhadap pengembang yang
menyediakan tipe-tipe rumah berkategori kecil. Karena berpotensi memiliki tingkat
kelengkapan infrastruktur yang minim sehingga dapat merugikan penghuni
didalamnya.