PT. Kutai Mining adalah salah satu perusahaan pertambangan batubara terbuka di Indonesia yang memproduksi batubara termal untuk konsumsi ekspor dan domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, perusahaan menghadapi dua tantangan utama yakni ketidakpastian harga batubara dan penurunan permintaan sebagai akibat dari perubahan signifikan di pasar gobal, regulasi, situasi ekonomi, dan kemunculan energi terbarukan. Karena itulah dibutuhkan efisiensi dan efektifitas dalam proses bisnis produsen batubara agar dapat bertahan atau bahkan terus bertumbuh ditengah kompetisi industri batubara yang penuh tantangan. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menurunkan biaya-biaya termasuk pengurangan biaya pengadaan barang dan jasa. Dari catatan perusahaan, penurunan biaya pada proses pengadaan masih menjumpai sejumlah kendala terutama pada proses pengadaan jasa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa masalah yang terjadi, dan memberikan solusi yang dapat memperbaiki proses pengadaan jasa agar memenuhi target pengurangan biaya yang diharapkan.
Penelitian ini dikembangkan menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data primer melalui wawancara dan data sekunder melalui data & laporan perusahaan. Dengan menggunakan root cause analysis, ditemukan akar permasalahan yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai pengurangan biaya pada pengadaan jasa, yakni terbatasnya jumlah pemasok, tidak adanya pemetaan jenis jasa, tidak adanya rencana & strategi negosiasi yang terstandar, tidak jelas atau tidak rincinya ruang lingkup pekerjaan/ kerangka acuan suatu tender, tidak adanya database harga, dan kemampuan negosiasi yang masih kurang.
Solusi dan perbaikan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pencapaian pengurangan biaya adalah strategic sourcing, pengembangan e-procurement, pengembangan database harga, dan pengembangan keahlian karyawan. Strategic sourcing ini termasuk di dalamnya adalah melakukan riset pasar, pengembangan strategi, negosiasi, dan pengembangan pemasok, dimana hal tersebut memberikan manfaat seperti efisiensi biaya melalui pemilihan pemasok yang kompetitif, penggabungan volume pengadaan, pengurangan jumlah pemasok, dan pengelolaan resiko. Pengembangan e-procurement terdiri dari integrasi modul pengadaan, pemasok, kontrak, dimana hal tersebut memberikan manfaat seperti menyederhanakan & mempercepat proses pengadaan, menambah pilihan dalam pencarian pemasok, menurunkan harga pembelian dan biaya transaksi, dan membentuk kolaborasi dengan pemasok. Pengembangan database harga terdiri dari database harga tenaga kerja, harga sewa peralatan, harga material, dan pemasok, dimana hal tersebut akan memberikan manfaat seperti perbaikan kualitas dalam peninjauan harga, akurasi data, konsistensi data, dan integrasi data. Dilain sisi, untuk efektifitas pengembangan keahlian karyawan, dapat dilakukan dengan metode 70:20:10, yaitu melalui 70% penugasan, 20% pendampingan, dan 10% pelatihan, sesuai dengan jenis kompetensi dan keahlian yang diharapkan.