digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anggita Veningtia Sari
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Anggita Veningtia Sari
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Anggita Veningtia Sari
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Anggita Veningtia Sari
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Anggita Veningtia Sari
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Anggita Veningtia Sari
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Anggita Veningtia Sari
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Anggita Veningtia Sari
PUBLIC Irwan Sofiyan

Vitamin E merupakan salah satu senyawa dalam distilat asam lemak sawit (PFAD) yang terbawa akibat adanya perlakuan termal pada unit deodorisasi dalam proses pemurnian minyak kelapa sawit mentah (CPO). Proses isolasi vitamin E dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa proses yang banyak dilakukan seperti netralisasi, ekstraksi, dan pemurnian. Pemurnian yang telah banyak dilakukan yaitu proses adsorpsi. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan pengaruh proses adsorpsi secara batch menggunakan adsorben silika terhadap kemurnian vitamin E yang dihasilkan. Kondisi operasi yang divariasikan meliputi pengaruh temperatur adsorpsi dan rasio massa silika terhadap ekstrak. Kesetimbangan isoterm adsorpsi dilakukan dengan membandingkan model Langmuir dan Freundlich. Untuk melihat keberhasilan proses, dilakukan pengujian terhadap kandungan vitamin E dan aktivitas antioksidan pada produk akhir hasil pemurnian vitamin E. Terdapat lima tahapan proses pada penelitian ini, yaitu proses netralisasi, ekstraksi, adsorpsi, desorpsi, dan evaporasi. Fokus utama pada penelitian ini terletak pada optimasi proses adsorpsi vitamin E secara batch dengan memvariasikan variabel temperatur adsorpsi (25 ; 35 ; 45°C) dan rasio massa silika (0,5 ; 1 ; 2 gram) dalam 50 ml sampel ekstrak (konsentrasi awal vitamin E 0,203 mg/ml) dalam incubator shaker. Laju agitasi 180 rpm selama 1 jam digunakan untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi seluruh sampel. Proses adsorpsi bersifat eksotermik sehingga temperatur 25°C menghasilkan kondisi paling baik pada sistem. Proses adsorpsi menggunakan massa silika 0,5 g/50 ml dengan dua tahap adsorpsi pada ekstrak yang sama menghasilkan persentase uptake vitamin E sebesar >98%. Adsorpsi vitamin E mengikuti model isoterm adsorpsi Langmuir dengan nilai kapasitas maksimum (qmax) 28,4 mg/g silika dan konstanta Langmuir (KL) 0,0343 L/mg. Pelarut isopropanol digunakan dalam proses desorpsi dan menghasilkan persentase recovery 96,94%. Konsentrasi produk akhir hasil permunian didapatkan sebesar 12282 ppm (5,6%-b) dan jumlahnya meningkat 9 kali lipat dibandingkan tanpa melalui proses adsorpsi. Konsentrat memiliki sifat antioksidan yang kuat dibuktikan dengan nilai IC50 sebesar 23,33 ppm.