digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Sausan Khairunnisa Haida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Sausan Khairunnisa Haida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sausan Khairunnisa Haida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sausan Khairunnisa Haida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sausan Khairunnisa Haida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sausan Khairunnisa Haida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sausan Khairunnisa Haida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Langit yang gelap di malam hari adalah salah satu syarat pengamatan astronomi secara optik, baik dengan detektor mata maupun dengan teleskop dan instrumen pelengkapnya. Perbandingan atau kontras kecerlangan antara langit latar belakang dengan objek astronominya mengecil akibat kehadiran cahaya artisial dari kota yang tak terkontrol. Upaya penyelamatan langit dari polusi cahaya kota akan berdampak positif untuk penelitian astronomi serta bagi aspek pemakaian energi, siklus sirkadian manusia, dan ekosistem hewan nokturnal. Tugas Akhir ini menyajikan analisa tentang kontribusi cahaya Kota Bandung dan pengaruhnya pada kualitas langit astronomis di Observatorium Bosscha (OB), sekaligus usulan strategi penyelamatan langit gelap yang dapat diterapkan oleh setiap individu maupun kelompok masyarakat. Total cahaya artisial dari berbagai jenis kebutuhan penggunaan lampu yang ada di Kota Bandung pada malam hari memberikan rata-rata kontribusi sebesar 1.394,841 lumen/orang. Nilai yang telah diredenisi tersebut diterapkan pada model polusi cahaya Garstang (1986). Perhitungan dari model tersebut menunjukkan nilai kecerlangan langit di zenit OB sebesar 19,3 mpdbp pada pita V. Sementara kecerlangan langit yang mengarah ke Kota Bandung dan pada jarak zenit 50o bernilai 18,7 mpdbp. Sedangkan, pengamatan langit OB tahun 2018-2019 dengan Sky Quality Meter menunjukkan nilai kecerlangan langit rata-rata 19,160,08 mpdbp sepanjang tahun, yang berarti memberikan batas magnitudo pengamatan mata telanjang (NELM) sebesar 4,8150,45. Kontribusi cahaya artisial yang berasal dari kendaraan bermotor, fasilitas umum, rumah hunian, penerangan jalan umum, dan papan iklan dapat direduksi dengan menerapkan pemilihan jenis lampu dan pembatasan durasi penggunaan sebagai upaya penyelamatan langit gelap. Selain itu, penanaman kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya keberadaan langit gelap juga perlu menjadi langkah edukasi yang diterapkan oleh OB untuk menekan pengaruh polusi cahaya.