Cirebon merupakan kota pelabuhan padat penduduk yang memiliki deposit pasir
besi di pesisirnya. Karena lokasinya yang dekat dengan pelabuhan dan muara,
endapan ini mungkin mengandung polutan antropogenik seperti logam berat.
Pengukuran magnetik, X-Ray diffraction (XRD) serta X-Ray fluorescence (XRF)
dilakukan pada sampel pasir besi yang diperoleh dari tiga lokasi di sepanjang
pesisir Cirebon untuk mengidentifikasi polutan antropogenik. Sampel dipisahkan
berdasarkan ukuran butir sebelum dilakukan pengukuran dan analisis. Hasil
menunjukkan bahwa pasir besi tersebut kurang magnetik dan memiliki nilai
suseptibilitas lebih kecil dibandingkan dengan pasir besi dari Pantai Bayuran,
Jawa Tengah. Berdasarkan hasil XRD dan peta geologi regional menunjukkan
bahwa sebagian besar mineral tersebut berasal dari batuan vulkanik yang tererosi.
Hasil XRF menunjukkan bahwa sampel memiliki kandungan Si yang relatif tinggi.
Analisis XRF juga menunjukkan konsentrasi Cr dan Zn yang relatif tinggi, Indeks
Geoakumulasi menunjukkan bahwa sedimen tercemar sedang hingga berat oleh Cr
dan Zn yang menunjukkan kemungkinan asal antropogenik. Kandungan Cr dan Zn
melebihi nilai yang ditetapkan dalam Pedoman Kualitas Sedimen (SQGS).