digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Novesa Nurgirisia
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Novesa Nurgirisia
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Novesa Nurgirisia
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Novesa Nurgirisia
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Novesa Nurgirisia
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Novesa Nurgirisia
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Novesa Nurgirisia
PUBLIC Alice Diniarti

Desalinasi dengan teknologi distilasi membran berpotensi menjadi metode yang efisien untuk mendapatkan air bersih yang bersumber dari air laut maupun sumber air dengan salinitas tinggi lainnya. Distilasi membran memiliki keunggulan rejeksi garam yang tinggi dan cocok untuk mengolah larutan dengan salinitas tinggi. Fenomena pembasahan membran masih menjadi kendala utama operasional distilasi membran. Salah satu upaya untuk menangani permasalahan pembasahan distilasi membran adalah dengan mengembangkan membran tidak berpori (dense membrane). Membran tidak berpori menawarkan sifat anti pembasahan dan rejeksi garam yang tinggi. Namun, hambatan perpindahan massa menjadi kendala lain dari membran tidak berpori sehingga banyak studi yang dilakukan untuk mencari karakteristik membran yang optimum. Selain itu, masih sangat jarang aplikasi membran tidak berpori untuk aplikasi distilasi membran, dan belum digunakan secara komersial. Studi literatur ini berfokus untuk memberikan pemahaman tambahan tentang mekanisme perpindahan massa pada membran tidak berpori, strategi preparasi membran tidak berpori, serta beberapa pengembangan membran berkarakteristik khusus untuk mengatasi pembasahan membran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mengembangkan membran tidak berpori. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, membran tidak berpori lebih banyak diaplikasikan sebagai lapisan aktif pada membran asimetrik komposit dibandingkan dengan membran tidak berpori yang berdiri sendiri. Membran tidak berpori sebagai lapisan aktif dengan tebal kurang dari 1 ?m dapat memberikan performa yang sama baiknya dengan membran berpori. Proses perpindahan massa pada distilasi membran menggunakan membran tidak berpori akan mirip seperti pervaporasi, dimana proses pemisahan didasarkan pada kelarutan dan difusivitas. Material polimer PEO-PBT (polietilen oksida, poli (butil tereftalat)) memiliki koefisien permeabilitas uap air yang lebih tinggi dibandingkan dengan Selulosa Asetat (CA) dan Polisulfon (PSf) pada penggunaan membran tidak berpori secara asimetrik. Membran nanokomposit, material anorganik, membran janus, dan membran omnifobik juga dapat dipertimbangkan untuk mendukung pengembangan membran tidak berpori pada distilasi membran.