Abstrak :
Tempat tinggal adalah fenomena budaya, didalamnya terjalin nilai-nilai, bentuk dan susunannya dipengaruhi oleh budaya dimana tempat tinggal ada. Oleh karena itu makna tempat tinggal lebih dari sekedar fisik atau kegunaan saja saja. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana makna sosial tempat tinggal di permukitnan Kampung Kali Code (RT 1/RW 01 Kelurahan Kota Baru -Yogyakarta) terwujud.
Pemahaman terhadap makna tempat tinggal terwujud sebagai susunan ruang dan tercermin dalam perilaku penghuni. Dalam menjalankan aktivitas-aktivitas sehari-hari, penghuni mengekspresikan pemahamannya terhadap tempat tinggal melalui penyusunan komponen tempat tinggal serta pemosisian tubuhnya. Untuk menjelaskan bagaimana makna tersebut terwujud, dilakukan pengkajian atas susunan tempat tinggal dan pola tingkah laku yang terjadi di dalam tempat tinggal.
Selanjutnya diiakukan interpretasi terhadap fenomena yang ada sehubungan dengan latar belakang nilai-nilai sosial.
Jaringan makna-makna tempat tinggal tercermin dari berbagai fenomena dalam aktivitas sehari-hari para penghuninya yang berulang-ulang baik secara sendiri-sendiri maupun dalam kelompok warga. Dalam aktivitas-aktivitas tersebut kaidah dasar bermasyarakat dalam kebudayaan Jawa sebagai latar diejawantahkan. Prinsip hormat dan rukun menghubungkan suatu fenomena dengan fenomena yang lain.
Dalam kegiatan sehari-hari di Kampung Kali Code, penghayatan akan makna rukun dan hormat dijalankan oleh individu dalam peran masing-masing. Penghayatan tersebut berbeda-beda antara pria, wanita dan anak-anak. Para wanita menghayati makna tersebut lebih banyak sebagai situasi informal, berlainan dengan para pria. Para pria menegaskan penghayatan itu dalam situasi formal dan informal yang kontras.
Hasil dui analisis menunjukkan bahwa kerekatan sosial, -yang terbentuk dan dimiliki dalam proses bermukim warga Kampung Kali Code sejak sebelum penataan, mendorong pengejawantahan prinsip rukun dan hormat berlanjut terns dan semakin ekstensif ketika interaksi dengan pihak luar dirnungkinkan setelah penataan oleh YB mangunwijaya dan para sukarelawan.
Perpustakaan Digital ITB