digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia mencapai 40% potensi dunia. Pada daerah panas bumi terdapat beberapa lapisan seperti bagian batuan penudung, reservoir, patahan atau rekahan dan sumber panas. Pola aliran fluida bawah permukaan pada daerah panas bumi menjadi salah satu topik yang sering bahas terutama untuk kepentingan eksplorasi. Aliran fluida pada dasarnya menggunakan prinsip dari hukum Darcy, prinsip kontinuitas dan persamaan Navier-Stokes. Dalam penyelesaian persamaan ini dapat digunakan sebuah pendekatan numerik, dimana akan didapatkan hasil yang mendekati nilai sebenarnya. Metode numerik yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode elemen hingga, dimana geometri domain dibagi menjadi domain-domain yang lebih kecil. Bentuk elemen dua dimensi yang digunakan ialah segitiga non linear. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menggambarkan pola aliran fluida pada medium berpori khususnya pada kasus daerah panas bumi serta mengetahui pengaruh anomali permeabilitas batuan terhadap pola aliran fluida. Hasil dari pemodelan menggunakan metode elemen hingga didapatkan bahwa permeabilitas batuan mempengaruhi pola aliran fluida. Fluida akan mengalir dengan kecepatan yang lebih tinggi menuju daerah dengan permeabilitas yang lebih tinggi. Setelah didapatkan nilai kecepatan fluida selanjutnya dilakukan pemodelan kembali untuk mendapatkan nilai temperatur fluida. Konduktivitas termal menjadi salah satu variabel yang berpengaruh terhadap laju perpindahan panas, dimana semakin besar nilai konduktivitas termalnya maka laju perpindahan panas akan semakin besar pula.