COVER Sheila Anggraeni
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sheila Anggraeni
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sheila Anggraeni
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sheila Anggraeni
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sheila Anggraeni
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sheila Anggraeni
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Sheila Anggraeni
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sheila Anggraeni
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Selulit merupakan masalah pada kulit karena retensi cairan yang rendah dan pembengkakan sel
adiposit karena akumulasi jaringan lemak. Kafein memiliki aktivitas antiselulit dengan menginduksi
lipolisis adiposit. Liquid crystal (LC) dapat digunakan sebagai pembawa kafein dalam sediaan topikal
karena sifatnya yang ampifilik membantu kafein melewati stratum korneum sebagai pelindung
kulit. Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem LC untuk dimanfaatkan sebagai krim antiselulit
dengan zat aktif kafein. Basis krim dibuat dari sistem LC gliseril monooleat (GMO)/air kemudian
dilakukan karakterisasi LC menggunakan polarized light microscopy (PLM). Kajian pustaka dilakukan
untuk mengetahui penggunaan LC dalam formulasi sediaan topikal, metode karakterisasi LC, dan
aktivitas kafein sebagai antiselulit dalam sediaan topikal. Penelusuran pustaka dilakukan
menggunakan situs pencarian PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci (liquid crystal) AND
(topical formulation); (liquid crystal) AND (characterization); dan (((anticellulite) OR (anti cellulite)
OR (anti-cellulite)) AND (caffeine)). Dari penelitian, formula yang dibuat menggunakan GMO,
lanolin, soft paraffin, asam oleat, propilen glikol, gliserin, metil paraben, propil paraben, ?-
tokoferol, dan akuades. Fase LC yang terbentuk yaitu fase kubik, lamelar, dan heksagonal pada
berbagai perbandingan konsentrasi GMO/air. Berdasarkan kajian pustaka, penggunaan LC pada
sediaan topikal dapat meningkatkan permeasi, pelepasan, dan penetrasi obat. LC dapat
dikarakterisasi menggunakan PLM, small angle x-ray scattering (SAXS), differential scanning
calorimetry (DSC), dan rheometer. Kafein terbukti memiliki aktivitas antiselulit melalui pengujian in
vitro, ex vivo, in vivo, dan uji klinis. Modifikasi pembawa kafein menunjukkan peningkatan aktivitas
antiselulitnya. Pemanfaatan LC dengan sistem GMO/air dalam sediaan krim kafein diduga
mempunyai potensi untuk meningkatkan aktivitas antiselulit.