digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ivan Danny Dwiputra
PUBLIC Sandy Nugraha

Karena strukturnya, kawasan perkotaan menyebabkan fenomena iklim yang sangat kompleks, sementara hal itu terutama berdampak pada keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki pada iklim mikro perkotaan. Makalah ini menyajikan hasil investigasi tentang hubungan antara intensitas bangunan, tipologi blok kota, persegi dengan kinerja lingkungan dalam konteks iklim mikro perkotaan kepadatan tinggi tropis. Karakterisasi kualitatif dan kuantitatif geometri bangunan yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan tipologi balok eksisting dengan lima kondisi tipologi balok baru dengan luas penelitian 350x350x150 (P x L x T) meter. Tipologi tersebut merupakan geometri kombinasi tower, podium, halaman, dan hybrid yang kemudian disimulasikan dan dianalisis menggunakan ENVI-met. Hasil simulasi menunjukkan bahwa, terjadi peningkatan kinerja parameter termal lingkungan pada lima kondisi tipologi blok baru. Indeks FAR memiliki pengaruh yang lebih besar daripada indeks BCR. FAR memiliki korelasi yang kuat dengan suhu udara potensial, diikuti oleh radiasi matahari, dan kelembaban relatif. Sedangkan pengaruh BCR terhadap kelembaban dan kecepatan angin tidak sebesar FAR terhadap parameter iklim mikro. Geometri menara sangat mempengaruhi kecepatan angin sebanding dengan ketinggian bangunan. Halaman terbuka memiliki suhu lebih tinggi dan kelembaban lebih rendah daripada halaman tertutup. Kombinasi dari tipologi halaman tertutup dan blok perkotaan hibrida secara konsisten mengungguli tipologi lain dalam kinerja termal iklim mikro. Dalam kerangka ini, tipe konfigurasi yang diusulkan dapat membuat kritik terhadap peraturan desain kota dan masukan untuk metode desain perkotaan yang selanjutnya meningkatkan kinerja iklim mikro.