digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Curah hujan mempunyai variabilitas yang sangat besar terutama di wilayah Indonesia, sehingga sering menjadi kendala yang sangat serius bagi pengelolaan tata air. Sebagai unsur iklim yang variabilitasnya sangat besar, curah hujan perlu mendapat perhatian yang lebih besar. Sehubungan dengan hal tersebut telah dilakukan penelitian mengenai identifikasi model curah hujan dan pendugaan curah hujan di wilayah Sumatra dengan menggunakan ANFIS. Identifikasi model curah hujan menggunakan tiga bentuk ANFIS yang masing-masing menggunakan 1, 2, dan 3 input. Input ANFIS adalah unsur-unsur iklim yang mempunyai korelasi kuat dengan curah hujan. Model curah hujan hasil identifikasi ANFIS diuji kelayakannya dan dievaluasi nilai RMSE, MAD, dan MAPE-nya sehingga diperoleh tiga model curah hujan terbaik yang masing-masing mewakili model curah hujan pentadean, dekadean, dan bulanan. Model curah hujan terbaik digunakan untuk menduga curah hujan di wilayah Sumatra. Hasil identifikasi ANFIS menunjukkan bahwa model curah hujan yang tingkat akurasinya paling baik menggunakan jumlah dan jenis input yang berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya di wilayah Sumatra. Model curah hujan pentadean yang tingkat akurasinya paling baik di Jambi, Palembang, Pekanbaru, dan Tanjong Karang menggunakan dux input, sedangkan di Bengkulu dan Medan menggunakan tiga input. Input model curah hujan pentadean terbaik pada umumnya adalah kelembaban udara dan curah hujan. Model curah hujan dekadean yang tingkat akurasinya paling baik di wilayah Sumatra semuanya menggunakan dua input. Input model curah hujan dekadean terbaik pada umumnya adalah kelembaban udara dan curah hujan. Model curah hujan bulanan yang tingkat akurasinya paling baik di Bengkulu, Jambi, Palembang, dan Tanjung Karang menggunakan dua input sedangkan di Medan dan Pekanbaru menggunakan satu input. Input model curah hujan bulanan terbaik pada umumnya adalah suhu udara dan curah hujan. Hasil pendugaan ANFIS menunjukkan bahwa eurab hujan mempunyai nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi yang beragam antara satu lokasi dengan lokasi Iainnya di wilayah Sumatra dan hal ini berhubungan erat dengan jumlah dan jenis input dari ANFIS yang digunakan.