COVER Billy Akbar Prabowo
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Billy Akbar Prabowo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Billy Akbar Prabowo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Billy Akbar Prabowo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Billy Akbar Prabowo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Billy Akbar Prabowo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Penggunaan peralatan elektronik meninggalkan dampak negatif, salah satunya adalah
menumpuknya sampah elektronik dengan jumlah yang masif setiap tahunnya. Waste
Electrical and Electronic Waste, atau disebut dengan e-wastes, memiliki potensi besar
karena mengandung logam berharga, terutama emas. Emas pada e-wastes memiliki
kadar hingga ratusan kali lipat dibandingkan dengan pertambangan emas. Maka dari
itu, daur ulang emas dapat mengurangi sampah serta memanfaatkan nilai ekonomi ewastes.
Tak hanya itu, metode daur ulang emas yang ramah lingkungan melalui proses
biohidrometalurgi terus berkembang untuk menjawab tantangan dalam mengurangi
limbah berbahaya pada proses konvensional. Studi biohidrometalurgi emas bertujuan
untuk mempelajari secara lanjut mengenai mikroorganisme yang terlibat dalam proses
pelindian, mekanisme pelindian, parameter-parameter pelindian, serta kajian mengenai
jalur pengolahan emas dari e-wastes. Di sisi lain, studi biohidrometalurgi tembaga juga
dipelajari secara bersamaan karena tembaga merupakan base metal pada e-wastes,
khususnya pada printed circuit boards (PCB). Tembaga dapat mengonsumsi reagen
pada pelindian emas sehingga dapat mengurangi kemurnian emas.
Pengerjaan tugas akhir ini diawali dengan mencari paper dan buku yang bersinggungan
dengan beberapa kata kunci berikut: bioleaching, PCB, e-wastes, emas, tembaga, dan
recycling. Pencarian sumber data dan informasi dibatasi dengan literatur yang
membahas PCB serta proses bioleaching emas dan tembaga. Setelah itu, langkah
selanjutnya adalah membaca, menarik kesimpulan dari sumber literatur, serta menulis
hasil studi literatur ke dalam tugas akhir ini.
Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
bioleaching tembaga dari PCB dapat dilakukan dengan bakteri autotrof (bakteri
pengoksidasi besi dan sulfur), bakteri heterotrof, dan fungi. Secara umum, bioleaching
tembaga karena beberapa mekanisme mobilisasi logam yaitu acidolysis, complexolysis,
dan redoxolysis. Proses bioleaching tembaga dapat dilakukan pada temperatur
optimum (20-45 ?C) hingga temperatur tinggi (45-122 ?C) sesuai dengan jenis
mikroorganisme yang digunakan. Setelah itu, emas diekstraksi dengan cyanogenic
bacteria yang dapat menghasilkan HCN sehingga akan membentuk kompleks emassianida.
Umumnya, bioleaching tembaga dan emas dengan menggunakan cyanogenic
bacteria terjadi pada suhu 30 ?C dengan pH 7-10,5. Bioleaching tembaga selain
menggunakan cyanogenic bacteria dilakukan pada pH 1-4. Rekoveri tertinggi yang
diperoleh pada bioleaching tembaga sebesar 99,99% dengan menggunakan mixed
culture A. thiooxidans + A. ferrooxidans. Sedangkan rekoveri tertinggi bioleaching
emas sebesar 73,17% diperoleh saat menggunakan mixed culture P. aeruginosa + C.
violaceum.