digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Agyta Yana Perdija
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Agyta Yana Perdija
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Agyta Yana Perdija
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Agyta Yana Perdija
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Agyta Yana Perdija
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Agyta Yana Perdija
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Pesatnya pembangunan dan perluasan wilayah yang tidak terkendali dapat menyebabkan adanya tekanan penduduk yang dapat berdampak adanya urban sprawl. Fenomena ini menyebabkan kebutuhan transportasi menjadi hal yang penting untuk mendukung mobilitas masyarakat. Kota Tangerang memiliki fungsi sebagai pendukung Jabodetabek sebagai pusat layanan dan perdagangan nasional dengan tingkat mobilisasi lintas Tangerang- Jakarta hingga 423.000 per harinya. Maka dari itu perlu adanya paradigma pembangunan yang mengedepankan pemenuhan masyarakat untuk berpindah secara massal dan efisien yang dapat dilakukan dengan pengembangan kawasan berorientasi transit atau TOD. Namun masih banyak miskonsepsi TOD yang belum sepenuhnya sesuai dengan konsep dan aspek transportasi publik, sehingga perlu ada pemerhatian konsep sistem transportasi terintegrasi dalam pengaplikasian Kawasan TOD. Dari empat titik transit di Kota Tangerang, Poris Plawad merupakan salah satu titik yang paling potensial dengan potensi integrasi delapan moda serta adanya arahan pada RITJ mengenai kebijakan pengembangan sistem transportasi terintegrasi dan TOD Poris Plawad. Sehingga diperlukan studi untuk mengevaluasi sistem transit dan kawasan Poris Plawad sebagai Kawasan TOD dengan sistem transportasi terintegrasi. Berdasarkan hasil tinjauan literatur dan peraturan, didapat empat komponen utama dalam menilai sistem transportasi yaitu integrasi operasional, infrastruktur fisik, sistem tiket dan tarif serta organisasional. Dalam menilai Kawasan TOD berdasarkan kriteria teknis meliputi kriteria sistem transit dan Kawasan TOD. Dalam penelitian ini dilakukan dengan evaluasi semu untuk sistem transportasi terintegrasi dan mengevaluasi secara formal pada Kawasan TOD dengan menggunakan analisis konten. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi variabel menggunakan analisis deskriptif melalui analisis konten serta dalam menilai ketercapaian indikator dilakukan dengan metode skoring guna menilai tingkat ketercapaian sistem transit dan kawasan Poris Plawad terhadap kriteria dan indikator Kawasan TOD dengan sistem transportasi terintegrasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem transit dan kinerja kawasan Poris Plawad sudah cukup tercapai dalam perwujudan Kawasan TOD dengan sistem transportasi terintegrasi namun masih perlu dilakukan peningkatan integrasi organisasional sistem transit, pengembangan fasilitas kawasan dan pengkajian kembali Masterplan TOD Poris Plawad yang belum sepenuhnya sesuai dengan kriteria teknis Kawasan TOD.