digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nopriyandi Muttaqien
PUBLIC Irwan Sofiyan

Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia menuju ke Kalimantan Timur (Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara) yang direncanakan akan dilaksanakan pada Tahun 2024 memerlukan suatu perencanaan dalam pemenuhan kebutuhan air di Wilayah IKN. Diperkirakan akan terjadi perpindahan penduduk sebesar 1,5 juta jiwa untuk menempati 3 kawasan pada IKN. Berdasarkan masterplan yang telah disusun direncanakan penyediaan air akan dipenuhi melalui Bendungan Sepaku Semoi & Batu Lepek, Intake Loa Kulu & Sepaku. Penelitian ini membahas mengenai perencanaan alokasi air dengan bantuan software DSS WEAP dari tahun 2024 (saat IKN terbentuk) sampai 25 Tahun berikutnya (Tahun 2049) di Wilayah IKN berdasarkan 5 skenario, yaitu skenario 1 (tanpa Bendungan dan Intake), skenario 2 (Bendungan Sepaku Semoi & Intake Sepaku), skenario 3 (Bendungan Sepaku Semoi, Intake Sepaku, Bendungan Batu Lepek), skenario 4 (Bendungan Sepaku Semoi, Intake Sepaku, Bendungan Batu Lepek, Intake Loa Kulu), dan dan skenario 5 (Bendungan Sepaku Semoi, Intake Sepaku, dan Intake Loa Kulu). Menurut hasil analisis didapatkan bahwa pada pada skenario 2 masih belum bisa memenuhi kebutuhan IKN pada 2024 (frekuensi pemenuhan kebutuhan domestik dan non domestik IKN hanya 91,67%), pada skenario 3 Tahun 2024 – 2049 pemenuhan air pada IKN hanya tercapai 98,82%, skenario 4 kebutuhan air dapat tercapai seluruhnya, dan skenario 5 Tahun 2024 – 2049 frekuensi pemenuhan pada IKN mencapai 95,41%. Dalam analisis kelayakan ekonomi pada alternatif 2 pembangunan Intake Loa Kulu didapatkan hasil bahwa NPV Rp 243.817.657.042,97, IRR 9,27% dan BCR 1,03. Disimpulkan bahwa skenario terbaik adalah skenario 4 dengan alternatif kedua pada pembangunan Intake Loa Kulu.