digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jakarta Sewerage System adalah sebuah proyek pengelolaan air limbah secara terpusat yang diadakan bertujuan untuk memperbaiki kondisi pengelolaan air limbah DKI Jakarta yang hanya meliputi 4% dari keseluruhan wilayah dengan tingkat pencemaran BOD sebesar 84 mg/l (KPPIP, 2019). Pada proyek ini, wilayah DKI Jakarta dibagi menjadi 14 zona dan terdapat beberapa zona yang direncanakan memiliki IPAL yang hanya melayani masing-masing wilayah dalam zona tersebut, salah satunya yaitu zona 6. IPAL zona 6 Jakarta Sewerage System akan dibangun di area yang tersisa dari lahan IPLT Duri Kosambi, dan direncakan pengolahan IPAL tersebut akan berintegrasi dengan IPLT Duri Kosambi. Bentuk integrasi dari IPAL dan IPLT yaitu lumpur yang dihasikan IPAL ditransferkan menuju IPLT, kemudian supernatant dari IPLT ditransferkan menuju IPAL. Periode perencanaan IPAL zona 6 yaitu 30 tahun di mulai dari tahun 2020 hingga tahun 2050, yang terbagi menjadi 4 fase konstruksi sesuai dengan fase pembangunan jaringan perpipaan air limbah. Berdasarkan efluen hasil pengolahan primer, diperoleh pengolahan sekunder IPAL zona 6 adalah pengolahan secara biologis. Terdapat 3 alternatif konfigurasi pengolahan yang diajukan dalam perencanaan ini, perbedaan ketiga alternatif konfigurasi tersebut hanya terletak pada pengolahan sekunder, dikarenakan inti pengolahan dimana proses penyisihan material organik dan penyisihan ammonia terjadi terdapat pada unit pengolahan sekunder. Alternatif tersebut yaitu penggunaan MBBR, extended aeration, dan MBR. Dilakukan analisis berdasarkan kriteria ekonomi, performa, lingkungan serta sosial dalam menentukan konfigurasi pengolahan terpilih. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh IPAL dengan menggunakan MBBR sebagai unit pengolahan sekunder, diikuti dengan HRC dan UV disinfeksi.