digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Chika Ramdhani Nurindah Sari
PUBLIC Yoninur Almira

Peningkatan pertumbuhan penduduk di Kota Bandung memberikan dampak berupa terjadinya konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian, sehingga lahan bercocok tanam semakin berkurang. Hal ini mengancam ketersediaan dan ketahanan pangan lokal yang diproduksi sendiri. Dalam menangani permasalahan tersebut, sejak tahun 2014 pemerintah Kota Bandung menerapkan inovasi berupa program kampung berkebun dengan konsep urban farming pada 151 kelurahan yang ada. Dalam keberjalanannya, tidak semua lokasi penerapan berhasil mengembangkan program. Salah satu lokasi yang berhasil dan menjadi percontohan urban farming di Kota Bandung adalah RW 04 Kelurahan Pajajaran, yang dapat menjadi rujukan dalam proses penyebarluasan inovasi bagi kelurahan atau kota lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi proses difusi dan faktor yang paling memengaruhi kecepatan masyarakat dalam mengadopsi inovasi. Dengan melakukan tinjauan literatur, didapat 4 elemen utama difusi inovasi yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu dan sistem sosial. Penelitian menggunakan metode pendekatan campuran secara deskriptif, dengan menggunakan 4 jenis analisis yaitu analisis konten, analisis statistik deskriptif, inferensial dan regresi linier berganda. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa proses difusi program kampung berkebun di RW 04 Kelurahan Pajajaran berjalan dengan baik dimulai sejak tahun 2014 hingga saat ini, dengan elemen difusi yang memengaruhi berupa saluan komunikasi dengan agen peubah, atribut atau karakteristik inovasi, cara pengambilan keputusan inovasi secara opsional, serta kesesuaian program dengan norma dan kebiasaan masyarakat. Kemudian, ditemukan pula bahwa subfaktor komunikasi interpersonal atau tatap muka memiliki pengaruh paling dominan dalam memengaruhi kecepatan adopsi inovasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagai lokasi percontohan, faktor yang paling memengaruhi kecepatan masyarakat dalam mengadopsi program adalah saluran komunikasi dengan cara interpersonal, yang berbentuk sosialisasi door to door, sosialisasi massal, pelatihan, terutama komunikasi dalam tahap bujukan oleh agen peubah.