Pertumbuhan penduduk kota Bogor yaitu sebesar 2,38% (BPS Kota Bogor, 2017), dimana perkembangan dan pertumbuhan penduduk kota Bogor tersebut tentunya akan diiringi dengan bertambahnya kebutuhan akan air bersih. Di sisi lain dalam proses distribusinya bisa menimbulkan berbagai permasalahan seperti kehilangan air yang semakin besar dan distribusi air yang tidak merata. Maka dibutuhkan evaluasi dan penentuan strategi terkait hal tersebut. Dalam menangani permasalahan tersebut, diperlukan pembentukan District Meter Area ( DMA ) sebagai upaya penekanan angka kehilangan air. Pada jaringan ditribusi air minum Zona 3 kota Bogor yang disimulasikan melalui EPANET 2.0, ditemukan permasalahan tekanan yang bernilai negatif pada jam pola pemakaian tertinggi, sehingga diperlukan adanya alternatif untuk mengoptimalisasi jaringan distribusi air minum tersebut. Terdapat 2 alternatif yang disimulasikan dengan EPANET 2.0, kemudian dilakukan pemilihan alternatif menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), dan terpilih alternatif 1 dengan jumlah penambahan dan penggantian pipa adalah 11 jaringan perpipaan dengan total kebutuhan pipa HDPE dan PVC masing-masing adalah 3526 m dan 546 m