digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Putri Amara
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Putri Amara
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Putri Amara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Putri Amara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Putri Amara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Putri Amara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Putri Amara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Putri Amara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Entomologi forensik merupakan cabang ilmu yang mempelajari peran serangga dalam proses dekomposisi bangkai atau mayat. Mayat yang ditemukan biasanya terbungkus oleh karung, plastik, atau tas untuk menghilangkan jejak kejahatan. Pembungkus pada mayat dapat memberikan perlindungan tambahan bagi serangga dan pemangsanya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek yang ditimbulkan oleh perbedaan pembungkus terhadap kehadiran serangga dan proses dekomposisi bangkai. Dalam menjalankan penelitian ini, peneliti menggunakan 3 bangkai kelinci jantan yang memiliki bobot 2-3 kg. Penelitian ini dilakukan di desa Purwoasri kecamatan Metro Utara Provinsi Lampung. Perlakuan bangkai kelinci dibedakan menjadi 3 yaitu kelinci 1 (karung), kelinci 2 (kontrol) dan kelinci 3 (plastik). Kemudian dilakukan pengamatan parameter mikroklimat, suhu bangkai dan pengumpulan sampel Diptera dan Coleoptera. Sampel Diptera dan Coleoptera dipreservasi menggunakan alkohol 70% untuk selanjutnya dilakukan identifikasi. Pengamatan dekomposisi bangkai juga dilakukan. Hasil dari penelitian ini yaitu parameter lingkungan tiap lokasi perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Suhu bangkai dalam plastik dan karung lebih tinggi dibandingkan dengan suhu lingkungan. Perlakuan kelinci 3 (plastik) menunjukkan laju dekomposisi yaitu selama 11 hari post-mortem dari fase fresh hingga post decay lebih lambat dibandingkan dengan perlakuan karung dan kontrol Kelinci 1 (karung) mengalami dekomposisi dari fase fresh hingga skeletal remain selama 6 hari post mortem lebih lambat dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Secara total, jumlah sampel serangga yang berhasil dikumpulkan yaitu 132 Diptera dan 43 Coleoptera. Jumlah Coleoptera tertinggi terdapat pada perlakuan plastik dan karung yang didominasi oleh Histeridae. Jumlah Diptera tertinggi terdapat pada perlakuan karung dengan spesies dominan berupa Musca domestica dan Chrysomya albiceps. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya pembungkus berupa karung dan plastik dapat mempengaruhi kehadiran Coleoptera dan Diptera serta dapat memperlambat laju dekomposisi pada bangkai.