digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam melakukan penyiraman tanaman, dibutuhkan penjadwalan irigasi yang tepat. Penjadwalan irigasi yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya underwatering atau over-watering, yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Masalah ini terjadi pada screen house ITB Kampus Jatinangor, dimana dilakukan penelitian terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Kondisi screen house tersebut adalah tidak ada sumber daya listrik jala – jala, memiliki iklim mikro yang berubah – ubah, serta berada dalam lokasi yang remote. Selain itu, pengairan biasa dilakukan secara manual, serta penentuan jumlah air dilakukan berdasarkan data kebutuhan tanaman air rata – rata yang belum tentu sesuai dengan kondisi cuaca pada screen house yang sebenarnya. Untuk itu, diusulkan solusi berupa sistem penjadwalan irigasi dengan penjadwalan irigasi berbasis evapotranspirasi. Sistem yang diusulkan terdiri dari node sensor, node aktuator, dan gateway yang akan diletakkan pada screen house, serta software yang terdiri dari sistem cloud server serta mobile dashboard app. Sistem akan melakukan pengukuran kondisi cuaca untuk perhitungan estimasi evapotranspirasi, lalu hasil perhitungan tersebut digunakan untuk memulai penyiraman dengan jumlah sesuai perhitungan yang dilakukan. Selain itu, diambil foto tanaman pada screen house dari waktu ke waktu untuk membantu pengguna dalam mendeteksi adanya tanaman yang masih layu walaupun sudah disiram. Data cuaca, pengairan, dan foto tanaman dapat dipantau oleh pengguna dari waktu ke waktu melalui aplikasi pada smartphone. Node sensor dan aktuator berkomunikasi dengan jaringan nirkabel, dan diletakkan pada screen house. Untuk itu, diperlukan gateway yang dapat menghubungkan kedua node tersebut ke cloud server untuk pemrosesan dan penyimpanan data, serta mobile dashboard app untuk mengakses data – data tersebut untuk pemantauan. Gateway dibuat menggunakan modul komunikasi LoRa untuk komunikasi antar node, serta modem 4G untuk konektivitas internet ke cloud server. Cloud server diimplementasikan menggunakan Google Cloud Platform (GCP), dan mobile dashboard app dibuat pada platform Android.