digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Viona Febrinisa Mukhsin
PUBLIC Alice Diniarti

Batang kelapa sawit memiliki potensi sebagai material pengganti kayu namun, memiliki sifat fisis dan mekanis yang kurang baik dibandingkan dengan kayu konvensional. Salah satu upaya untuk meningkatkan batang kelapa sawit dengan teknologi impregnasi. Impregnasi merupakan suatu proses dimasukkannya campuran senyawa lain (filler) berbobot molekul rendah kedalam material (dalam hal ini kayu) untuk meningkatkan kualitasnya (Cai et al, 2018). Penelitian ini dilakukan untuk menentukan konsentrasi optimum batang sawit terimpregnasi dengan resin pinus, serbuk dan ekstrak surian terhadap sifat fisis dan mekanis kayu. Menggunakan metode eksperimental teknologi impregnasi dengan 2 (dua) impregnan yang berbeda yaitu campuran ekstrak serbuk surian dan resin serta campuran resin dan serbuk surian. Variasi konsentrasi impregnan yang digunakan untuk masing-masing perlakuan ada 4 yaitu yaitu ekstrak serbuk surian dan resin 0%, 4%, 6% dan 8% serta resin dan serbuk surian 0%, 4%, 6% dan 8%. Masing-masing perlakuan dilakukan 3 ulangan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan analisis DMRT. Parameter yang diamati meliputi Polymer Loading (PL), kerapatan, Anti Swelling Efficiency (ASE), Water Absorption (WA), Modulus of Elasticity (MOE), Modulus of Rupture (MOR) dan Tensile Strength (TS). Berdasarkan hasil penelitian perlakuan dengan impregnan ekstrak surian dan resin pinus 4% menunjukkan konsentrasi yang optimum dengan PL 65,52 %, kerapatan 0,36 g/cm3, WA 65,32 %, MOE 20.526,27 kgf/cm2, MOR 259,36 kgf/cm2 dan TS 98,48 kgf/cm2. Perlakuan dengan impregnan resin pinus dan serbuk surian 0% menunjukkan konsentrasi yang optimum dengan PL 73,09 %, kerapatan 0,51 g/cm3, WA 60,8%, MOE 12.332,40 kgf/cm2, MOR 133,5 kgf/cm2 dan TS 71,65 kgf/cm2.