digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Kevin Andrian Nababan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Kevin Andrian Nababan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Kevin Andrian Nababan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Kevin Andrian Nababan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Kevin Andrian Nababan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan teknologi dan regulasi yang terus menuntut peningkatan dari segi desain, rancangan struktur yang ringan dan kuat, ramah terhadap lingkungan. Kondisi ini memicu peningkatan penggunaan alumunium yang ringan dan baja yang kuat untuk keperluan struktural. Struktur seperti ini sangat dibutuhkan pada industri otomotif, kedirgantaraan dan perkapalan. Namun, proses penyambungan aluminium terhadap baja menggunakan metoda pengelasan relatif sulit karena sifat termo-fisika yang tidak kompatibel, sehingga menimbulkan permasalahan seperti terbentuknya lapisan yang keras dan getas pada antarmuka yang terdiri dari fasa intermetalik Fe-Al, terbentuknya pori pada fusion zone, terbentuknya zona kaya Zn Penelitian sebelumnya Menyebutkan bahwa fasa intermetalik (Fe2Al5) sangat problematis karena pertumbuhannya yang tidak terkontrol akibat dari structural defect, dengan kata lain terdapat ~30% vacancies disepanjang sumbu-c yang memfasilitasi difusi atom Al, namun mekanisme dari pertumbuhan fasa intermetalik (Fe2Al5) masih belum diketahui. Penelitian studi literatur ini diawali dengan pengumpulan dokumen riset terkait yang mengandung kata kunci berikut: dissimilar welding, intermetallic compounds, filler composition, brazing. Kedua, dokumen riset yang irelevan dieliminasi dari daftar dokumen yang hendak dikaji. Ketiga, dilakukan analisis dari daftar dokumen yang hendak dikaji. Keempat dilakukan perbandingan terhadap beberapa riset pencarian jawaban dari hal yang masih belum jelas dari sumber lain. Kelima, ditarik kesimpulan berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan. Studi literatur ini menyoroti tantangan tantangan utama selama proses pengelasan Al terhadap baja dan mendiskusikan metode untuk meningkatkan kekuatan sambungan lasan dengan cara menekan pembentukan intermetallic compounds, komposisi dari filler wire, dan teknik pengelasan yang paling sesuai. Studi ini juga mengulas peran dari Silikon dan Zinc terhadap dissimilar welding aluminium dan baja. Setelah menelaah literatur yang ada studi ini menyimpulkan bahwa metode pengelasan terbaik yang memberikan tensile strength tertinggi pada metode hybrid spot welding dan hybrid lap welding adalah Resistance Spot Welding dengan bimetallic-interlayer dan Friction Stir Welding dan menjelaskan mekanisme pertumbuhan fasa intermetalik pada proses interdifusi Fe-Al, peran utama Zn adalah meningkatkan wettability pada lelehan Al di permukaan baja, namun memiliki dampak samping lainnya. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menganalisis peran dari komposisi base metal, serta pengaruh ketebalan coating pada reaksi antarmuka, dan pengaruh uji cross tension terhadap sifat sambungan.