PDAM Tirtawening merupakan satu-satunya perusahaan daerah yang melayani penyediaan air minum di Kota Bandung. Namun dalam kenyataan belum mampu melayani secara keseluruhan kota. Wilayah Bandung Timur merupakan wilayah dengan pelayanan terendah, terutama untuk Zona Gedebage. Sementara berdasarkan RTRW Kota Bandung 2011-2031 yang diatur dengan Peraturan Daerah 18 tahun 2011, wilayah Bandung Timur merupakan wilayah yang harus ditingkatkan sarana penyediaan air minumnya. Oleh karena itu, PDAM Tirtawening merencanakan pengembangan daerah pelayanan untuk wilayah Bandung Timur, yang mana perlu menyediakan tambahan pasokan air baku. Sehingga akan direncakanan program pembangunan jaringan distribussi utama (JDU) dengan memanfaatkan rencana pembangunan IPA Cikalong dengan debit pengolahan sebesar 750 liter/detik. Kapasitas tersebut ditujukan untuk Wilayah Gedebage yang terdiri dari dari tiga kecamatan utama, yaitu Kecamatan Gedebage, Kecamatan Buahbatu dan Kecamatan Rancasari. Target pelayanan yang ingin dicapai, yaitu 90% pelayanan dalam periode perencanaan 10 tahun yang dimulai tahun 2021-2030. Dengan adanya rencana program tersebut maka akan dioptimalkan perpipaan transmisi eksisting yang akan berubah fungsi dan digunakan untuk pelayanan Gedebage serta perpipaan yang akan tetap menyediakan air baku untuk IPA Badaksinga. Dalam perancangan interchange dan interkoneksi pipa transmisi terdapat 3 alternatif pemilihan lokasi interchange yang disimulasikan dengan menggunakan software EPANET 2.0. Kemudian dilakukan pemilihan lokasi dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan lokasi interchange terpilih berada dititik OVS-3L dan OVS-3B. Selain itu, akan direncanakan jaringan distriusi utama (JDU) dengan jumlah daerah pelayanan sebanyak 9 blok yang akan disimulasikan menggunakan software EPANET 2.0. Diperikirakan biaya investasi dalam perancangan ini sebesar Rp. 48.417.000.000,00.