Air minum merupakan kebutuhan pokok dari kehidupan manusia, sehingga ketersediaannya
sangatlah penting. Seiring dengan pertumbuhan penduduk maka kebutuhan air minum akan
semakin meningkat.Kecamatan Gedebage terdiri dari 4 kelurahan yang memiliki luas sebesar
955 Ha dan berada pada ketinggian 750 m diatas permukaan air laut. Dalam penyediaan air
minumnya baru sekitar 20% penduduk yang dilayani oleh jaringan perpipaan yang bersumber
dari IPA Badak Singa milik PDAM Tirtawening Kota Bandung dan sering terjadi masalah
kontinuitas mengenai ketersediaan air yang sampai dipelanggan. Dalam upaya pemenuhan
kebutuhan jangka panjang, maka diperlukan adanya peningkatan penyediaan air minum untuk
Kecamatan Gedebage salah satunya dengan perancangan jaringan distribusi air minum. Sebagai
upaya penekanan angka kehilangan air untuk memudahkan dalam pengawasannya maka
diperlukan pula pembentukan District Meter Area (DMA). Proyeksi kebutuhan air untuk 20
tahun mendatang sebesar 67,38 liter/detik. Sehingga kapasitas dari IPA Badak Singa sudah tidak
dapat menutupi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu digunakan sumber air dari Sungai Cisangkuy
yang pengolahan airnya akan dilakukan di IPA Cikalong. Dalam perancangan jalur distribusi
terdapat 3 alternatif jalur distribusi yaitu dengan menggunakan pola cabang, melingkar, dan
kombinasi yang disimulasikan dengan menggunakan software EPANET 2.0. Kemudian
dilakukan pemilihan jalur dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)
sehingga didapatkan jalur terpilih yaitu jalur melingkar. Selain itu juga dilakukan pembentukan 6
DMA berdasarkan jalur distribusi terpilih untuk memudahkan dalam pengontrolan kehilangan
air.