digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Jembatan cable-stayed tumbuh dengan bentang amat panjang. Struktur menjadi sangat fleksibel dan peka terhadap gangguan aliran udara disekitarnya. Kepekaan ini menimbulkan masalah instabilitas aeroelastik, contohnya jembatan Tacoma yang runtuh katastropik. Dalam instabilitas ini harus diperhitungkan interaksi antara gaya elastik, gaya inersia, dan gaya aerodinamika. Oleh karena itu, studi aeroelastik diperlukan. Studi kasus dilakukan pada struktur jembatan cable stayed. Fenomena ketidakstabilan aeroelastik yang dilihat adalah divergence dan flutter. Analisis 2D dan 3D dilakukan pada kedua fenomena tersebut. Analisis divergence menggunakan solusi masalah nilai eigen. Analisis flutter dalam domain frekuensi menggunakan metoda-K, sedangkan respons struktur dalam domain waktu diperoleh dengan metoda Runge-Kutta. Pengaruh variasi bentuk wind-nose diteliti. Tinjauan kondisi kritis dilakukan pada struktur as built dan free-standing half-structure saat konstruksi. Karakteristik kestabilan yang mengalami divergence dan flutter berhasil dimunculkan, Respons struktur bisa diamati. Bandingan analisis 2-D dan 3-D memberikan hasil yang baik. Bentuk wind-nose yang aerodinamis memberikan kecepatan kritis divergence yang lebih tinggi. Penampang dek jembatan Great Belt paling tidak sensitifterhadapflutter sehingga memiliki kecepatan kritis hingga 172,4 m/s. Kondisi struktur paling kritis adalah struktur as built dengan tambahan beban hidup.