Cover_Haranissa Dea Oktania
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1_Haranissa Dea Oktania
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2_Haranissa Dea Oktania
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3_Haranissa Dea Oktania
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4_Haranissa Dea Oktania
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5_Haranissa Dea Oktania
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Pustaka_Haranissa Dea Oktania
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Momordica charantia L. (MC) atau dikenal dengan pare merupakan tanaman yang sudah sering
digunakan oleh masyarakat sebagai terapi komplemen atau alternatif untuk menangani diabetes
mellitus dan telah diuji pada pre-klinik dan klinik. Hasil uji klinik menunjukkan hasil yang berbeda
antar uji. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan penggunaan MC
dalam menurunkan kadar glukosa darah pada pasien pre-diabetes dan diabetes mellitus tipe 2
(T2DM). Search engine yang digunakan adalah Pubmed dengan pembatasan waktu publikasi
2005-2020. Artikel hasil pencarian pada tanggal 03 Juni 2020 disimpan pada database elektronik
Zotero dan studi diseleksi berdasarkan kriteria eligibilitas. Risiko bias ditentukan menggunakan
Cochrane Risk of Bias (RoB) 2.0 tool. Penilaian kualitas menggunakan Jadad Scale. Analisis Data
menggunakan Revman 5.4 Software. Efek intervensi ditentukan berdasarkan mean difference dan
heterogenitas ditentukan menggunakan Chi-square dan I
2
. Hasil pencarian menghasilkan 7 artikel
Randomized Clinical Trial yang memenuhi kriteria inklusi. Penilaian RoB menghasilkan sekitar 42%
studi memiliki overall high risk of bias, 42% studi pada kategori some concerns, dan persentase
sisanya pada kategori low risk. Kemudian, penilaian kualitas menghasilkan sekitar 85% studi
merupakan high quality dan persentase sisanya low quality. Analisis data menghasilkan MC
monoherbal diabandingkan terhadap plasebo dapat menurunkan kadar Glukosa Darah Puasa
(GDP) pada pasien pre-diabetes (Mean difference -0,31 mmol/L; n=44). MC poliherbal
dibandingkan terhadap plasebo dapat menurunkan kadar GDP, HbA1c, dan OGTT2h pada pasien
pre-diabetes dengan mean difference kadar GDP (Mean difference -1,15; 95% CI: -1,40 hingga -
0,90; n = 77), kadar OGTT2h (Mean difference -3,22; 95% CI: -3,76 hingga -2,68; n=77), dan HbA1c
(Mean difference -0,60; 95% CI: -0,94 hingga -0,26; n=77). Antidiabetik oral lebih superior dalam
menurunkan GDP pada pasien T2DM (Mean difference 0,75; 95% CI: 0,51 hingga 0,99; n=217) dan
OGTT2h (Mean difference 0,57; 95% CI: 0,08 hingga 1,07; n=217). MC poliherbal dapat
menurunkan kadar GDP, HbA1c, dan OGTT2h pada pasien pre-diabetes secara signifikan
dibandingkan terhadap plasebo. Sedangkan, MC monoherbal hanya dapat menurunkan kadar
GDP pada pasien pre-diabetes secara signifikan dibandingkan terhadap plasebo. Kemudian,
pemberian MC monoherbal terhadap plasebo dan MC monoherbal sebagai terapi komplemen
pada pasien T2DM tidak berbeda signifikan dalam hal parameter GDP, HbA1c, dan OGTT2h.
Antidiabetik oral lebih superior dalam menurunkan GDP dan OGTT2h dibandingkan MC. Lalu, efek
samping yang terjadi tidak berbeda signifikan antara kelompok MC dan kelompok komparator.
Penggunaan MC dapat ditoleransi dengan baik.