digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Sasaran penelitian ini adalah mempelajari tektonostratigrafi daerah Lancang, berdasarkan data seismik 2D dan sumur pemboran. Even tektonik dikenali berdasarkan geometri dari kumpulan pola reflektor yang diperlihatkan dalam penampang seismik. Setiap kelompok reflektor (paket endapan) yang memberikan bentuk geometri yang khas dikelompokkan menurut model endapan syntectonic. Daerah penelitian dapat dibagi 4 tektonostratigrafi yaitu : (1) Synrift (40-30 ma) ditandai dengan pembentukan half graben dan pengendapan bersamaan dengan pembentukan sesar-sesar aktif sepanjang periode ini. Endapan synrift disusun oleh endapan-endapan klastika kasar dan halus dari alluvial fan, fluvial dan endapan danau. Periode synrift ini dibagi menjadi 2 yaitu periode early synrift (-36 ma) yang termasuk di dalamnya adalah Formasi Lama dan Benua serta periode late synrift (-30 ma) yang didalamnya termasuk Formasi Gabus bagian bawah. (2) Postr(/'t (30-26 ma) periode ini ditandai dengan perubahan tipe subsiden dari yang bersifat lokal menjadi regional, serta lebih aktifnya sesar antitetik dibandingkan sesar utamanya. Endapan postrift disusun oleh batuan dari endapan sungai, yang didominasi oleh batupasir dengan sedikit sisipan batulempung yang termasuk dalam Formasi Gabus bagian atas dan tengah. (3) Inversion (26-20 ma), ditandai dengan perubahan tipe tektonik dari ekstensi menjadi kompresi, yang menyababkan inversioan fault, lipatan dan pengangkatan serta erosi pada bagian atas dari kelompok postrift sedimen. Periode ini juga menghasilkan endapan syninversion yang termasuk di dalamnya adalah Formasi Barat. (4) Postinversion (20 -) ditandai dengan regional subsidence serta pengendapan sedimen yang lebih muda di atas kelompok postrift dengan kontak ketidakselarasan bersudut serta relatif conformity di atas endapan syninversion. Endapan syntectonic daerah penelitian dikontrol oleh dua buah sistem sesar berarah NNW-SSE dan NE-SW, yang pada awal pembentukan half graben berfungsi sebagai sesar normal, kemudian berubah menjadi sesar naik pada waktu terjadi inversi.