digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Rivaldi
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Anticlimber adalah komponen kereta untuk mencegah terjadinya peristiwa tumpang tindihnya kedua kereta yang bertabrakan. Pada saat ini rancangan anticlimber versi ketiga sudah dikembangkan oleh Yazid (2019). Rancangan tersebut baru diproduksi sebanyak 40 unit dan dapat diproduksi hingga 9.000 unit. Untuk dapat diproduksi sebanyak 9.000 unit, Pada tugas sarjana ini, rancangan anticlimber versi ketiga akan dianalisis dari sisi manufaktur dan perakitan untuk meningkatkan kemampuan rancangan dari sisi manufaktur dan perakitan. Rancangan anticlimber akan dianalisis menggunakan metode Design for Manufacture and Assembly (DFMA) untuk mendapatkan proses manufaktur, biaya manufaktur, dan waktu perakitan. Lalu akan dipilih proses manufaktur yang digunakan untuk memproduksi anticlimber. Setelah itu akan ada evaluasi dari rancangan anticlimber sebelumnya. Selanjutnya diberikan rekomendasi perubahan rancangan anticlimber berdasarkan proses manufaktur yang digunakan dan evaluasi rancangan sebelumnya. Pada akhirnya rancangan anticlimber akan dibandingkan dengan metode DFMA. Proses manufaktur yang dipilih untuk memproduksi anticlimber adalah penempaan untuk bagian ribs anticlimber, pemotongan plasma untuk bagian pelat anticlimber, dan pengelasan GMAW untuk perakitannya. Hasil analisis DFA pada rekomendasi perubahan rancangan anticlimber didapatkan proses perakitan sebanyak 24 tahap, waktu perakitan sebesar 297 detik, dan indeks DFA sebesar 6,1%. Sedangkan pada analisis DFM didapatkan estimasi biaya per satu komponen untuk produksi sebanyak 9.000 unit. Yaitu sebesar Rp702.500,00 untuk memproduksi bagian ribs anticlimber dengan penempan dan sebesar Rp595.500,00 untuk memproduksi bagian pelat anticlimber dengan pemotongan plasma.