Abstrak:
Perbaikan pada pesawat terbang adalah masalah yang tidak dapat diabaikan. Kelalaian terhadap masalah ini akan berakibat fatal. Setiap Pabrik pesawat terbang telah menyertakan dokumen pemeliharaan dan perbaikan kepada pengguna agar dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan jadual yang telah ditentukan. Salah satu dari sekian banyak struktur pesawat terbang yang sering mengalami kegagalan adalah pelat berpenguat yang disambung dengan paku keling.
Dalam tesis ini dianalisis suatu sambungan struktur pelat-berpenguat dengan simulasi kerusakan yang terjadi pada penguat (stringer). Penguat diperbaiki dengan menggunakan rujukan Structural Repair Manual CN-235 PT. IPTN. Hasil analisis elemen hingga menunjukkan bahwa pemasangan penambal dapat menurunkan beban maksimum paku keling dekat daerah kerusakan (beban pada saat penambal belum dipasang). Sementara hasil pengujian yang diperoleh, jika dibandingkan dengan analisis elemen hingga model elemen batang (beam) memberikan perbedaan regangan maksimal sebesar 80,65 % sementara model elemen pegas geser (dof-spring) memberikan perbedaan regangan maksimal sebesar 87,70 %. Perbedaan ini disebabkan karena adanya pengaruh momen lentur sekunder akibat adanya perpindahan garis sumbu netral struktur pelat-berpenguat.