digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nita Haspriyanti
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Nita Haspriyanti
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Nita Haspriyanti
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Nita Haspriyanti
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Nita Haspriyanti
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Nita Haspriyanti
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Nita Haspriyanti
PUBLIC Irwan Sofiyan

Kebutuhan impor bahan bakar bensin di Indonesia terus meningkat, diperlukan upaya untuk mencari sumber energi alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar bensin dari dalam negeri. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan penggunaan bioetanol, tetapi pelaksanaannya terkendala kurangnya pasokan dan harganya yang mahal. Terdapat energi alternatif lainnya yaitu metanol, yang dapat dihasilkan dari berbagai bahan baku seperti gas alam dan batubara sehingga dapat dihasilkan dengan kapasitas yang besar dan harga yang lebih murah. Penelitian ini mengkaji bagaimana pengaruh penambahan metanol dan etanol mulai dari 1-85%-v/v pada bahan bakar bensin serta penggunaan campuran metanol dengan etanol (sebagai co-solvent) dengan perbandingan 3:1 sampai dengan total campuran alkohol mencapai 20%-v/v pada parameter volatilitas dan toleransi air. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penambahan metanol ataupun etanol ke dalam bensin membentuk campuran tidak ideal, di mana pada penambahan konsentrasi rendah akan meningkatkan tekanan uap dan menurunkan temperatur distilasi dari basis awal campurannya. Kurva campuran metanol-bensin menunjukkan perubahan yang lebih signifikan dibandingkan campuran etanol-bensin. Pada persentase volume yang sama dari campuran bahan bakar, kurva yang dihasilkan dari campuran metanol-etanol-bensin berada di antara kurva metanol-bensin dan etanolbensin namun lebih mendekati ke kurva metanol-bensin. Untuk parameter toleransi air, kurva etanol-bensin lebih tinggi dibandingan dengan metanol-bensin. Toleransi air campuran bahan bakar alkohol-bensin semakin meningkat dengan meningkatnya %-v/v alkohol dan meningkatnya temperatur. Penambahan 15 %-v/v metanol (M15) memberikan perubahan nilai tekanan uap sebesar 22 kPa dan perubahan suhu destilasi T50 sebesar 31oC. Nilai toleransi air dari M15 pada 25oC adalah 0,4 %-v/v air. Penggunaan etanol sebagai co-solvent dapat menurunkan tekanan uap sekitar 2 kPa, meningkatkan suhu destilasi T50 sekitar 4oC serta meningkatkan kemampuan toleransi air pada 25oC sebesar 0,15 %-v/v air.