Wirausaha sosial adalah pelaku bisnis yang menggabungkan konsep dasar bisnis atau perdagangan untuk
mencari keuntungan dengan tujuan filantropis untuk melakukan sesuatu yang baik bagi masyarakat.
Kegiatan bisnis dapat memaksimalkan pendapatannya sejalan dengan manfaat yang diberikan kepada
masyarakat. Dengan kata lain, wirausahawan sosial berbagi sebagian dari keuntungan mereka untuk
mendanai program sosial yang ada atau yang akan datang untuk kebaikan yang lebih besar. Kegiatan
pengembangan bisnis melalui kewirausahaan sosial saat ini menjadi tren, terutama di kalangan pemuda atau
pengusaha muda yang banyak berimprovisasi dalam konteks mengembangkan bisnis pribadi, karena
mereka menguntungkan diri mereka sendiri dan kehidupan sosial masyarakat sekitar. Para wirausahawan
sosial ini dengan cepat menyesuaikan bisnis mereka menggunakan informasi dan perkembangan teknologi
terkini.
Dengan modal, keterampilan manajemen, dan pengetahuan teknologi yang memadai, siapa pun dapat
berhasil menjadi wirausahawan, dan beberapa di antaranya bahkan berhasil mendapatkan manfaat luar biasa
dengan melibatkan peran hubungan timbal balik dengan masyarakat sekitar. Studi ini akan mengeksplorasi
motivasi para wirausahawan sosial yang muncul di Desa Sukajadi, Ciamis, yang usaha sosialnya telah
dirangsang lebih lanjut oleh Sakola Motekar, sebuah inisiatif pembelajaran dan pelatihan berbasis
masyarakat yang dipimpin oleh para aktivis lokal. Temuan menunjukkan bahwa motivasi kewirausahaan
sosial didorong oleh kebutuhan untuk memberikan dampak sosial yang positif sebagai sarana menuju
aktualisasi diri dalam pengaturan kolektif.