Abstrak :
Kecenderungan peningkatan konversi lahan di daerah penyangga menjadi ancaman bagi keberadaan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola konversi hutan di daerah penyangga TNBT untuk pertanian dan perkebunan. Penelitian ini dr7akukan di Desa Sungai Akar, Kecamatan Seberida, Kabupaten Inderagiri Hulu, Riau yang dilalui oleh jalan Lintas Timur Sumatera pada tahun 1998 (Juli - September) dan tahun 1999 (Juli - Agustus). Pola konversi lahan dianalisis berdasarkan citra satelit 1993 dan 1996. Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan sosial ekonomi masyarakat, sedangkan evaluasi lahan digunakan untuk menentukan kelas kesesuian lahan bagi kegiatan perkebunan dan pertanian yang dilakukan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi lahan di daerah penyangga adalah untuk kepentingan perkebunan dan pertanian, pada awalnya mengikuti pola sejajar jalan Lintas Timur Sumatera, pola konversi selanjutnya bergerak mendekati TNBT. Lahan yang dikonversi pada tahun 1993 seluas 54,67 ha dan pada tahun 1996 seluas 311,82 ha. Luas lahan produktif masyarakat rata-rata 1,74 ha per kepala keluarga. Besarnya persentase penduduk yang tidak memiliki lahan (48%) dan tingginya angka pertumbuhan penduduk (3,5%/tahun) merupakan potensi ancaman bagi TNBT dalam hal konversi lahan hutan. Dalam studi ini diusulkan zonasi berdasarkan skala kegiatan untuk pengusahaan tiap jenis tanaman di daerah penyangga. Usulan Zonasi meliputi zona perkebunan karet, zona perladangan, zona perkebunan kelapa sawit, serta berurutan menjauhi kawasan TNBT.