Keberlanjutan saat ini sudah menjadi fitur mapan dalam agenda banyak Perusahaan dan mulai dipahami
lebih dari sekadar pertumbuhan untuk pencapaian nilai. Inisiatif strategi yang di dorong oleh
keberlanjutan seperti meningkatkan efisiensi energy melalui penggunaan sumber energi terbarukan
memiliki potensi untuk mendorong keunggulan kompetitif, inovasi dan pertumbuhan pendapatan. Hal
ini berkaitan erat dengan konsep ekonomi melingkar yang akhir-akhir ini menjadi fokus utama di dunia
industri. Ekonomi melingkar sendiri adalah sebuah konsep ekonomi yang bertujuan untuk
memaksimalkan penggunaan bahan atas hasil proses produksi yaitu limbah. Konsep utamanya adalah
mempunyai cara pandang baru terhadap limbah hasil produksi, yaitu bukan lagi sebagai sesuatu yang
harus dibuang dan tidak digunakan yang mengakibatkan biaya, tetapi menjadi sesuatu yang dapat
digunakan kembali dan dirancang ulang bukan hanya meningkatkan nilai dari limbah tersebut tetapi
juga dapat memberikan nilai tambah terhadap produk utama.
Terlepas dari permintaan produksi susu yang semakin meningkat, industri susu saat ini sedang
menghadapi banyak kendala, salah satunya adalah terkait dengan pengelolaan limbah dan penggunaan
energi. Energi merupakan salah satu kebutuhan dasar penting dalam proses produksi yang saat ini
kebutuhannya akan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional yang ditandai antara lain
dengan perkembangan sektor industri dan peningkatan jumlah penduduk. Menyediakan pasokan energi
yang cukup untuk memenuhi permintaan yang meningkat dan untuk mempertahankan pembangunan
ekonomi adalah tantangan besar. Sumber daya energi konvensional tidak lagi dapat dianggap sebagai
solusi jangka panjang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga lebih rentan terhadap dampak
perubahan iklim dan pemanasan global. Saat ini Pemerintah tidak lagi mensubsidi minyak bumi untuk
konsumsi industri. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam menyukseskan program pemerintah untuk
mengembangkan keuangan berkelanjutan, terutama untuk energi bersih dan energi terbarukan bersama
dengan tantangan Indonesia untuk mencapai target pengurangan emisi karbon.
PT ULTJ adalah produsen susu UHT terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 40%, sebagai
perusahaan yang berkomitmen untuk selalu memberikan produk yang berkualitas terbaik dan juga
alami, serta berorientasi terhadap konsumen, pelanggan, karyawan, dan masyarakat, keberlanjutan
adalah salah satu nilai terbesar Perusahaan dan komponen penting dalam warisan yang ingin
ditinggalkan. Selain itu, waspada dan responsif adalah salah satu bagian dari strategi Perusahaan dalam
usahanya mempertahankan pangsa pasar, terutama terhadap perubahan tren khususnya perilaku
konsumen serta perubahan regulasi. Tren baru dalam perilaku konsumen adalah peluang bagi
perusahaan untuk memperluas serta memperkuat pasar, laju perubahan yang cepat di masyarakat adalah
salah satu pemicu perubahan kebiasaan konsumsi masyarakat, selain semakin sadar akan kesehatan tren
yang sedang berkembang adalah tren dampak lingkungan dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan,
dua hal ini menjadi peran yang sangat penting dalam pengenalan merek oleh konsumen saat membuat
keputusan pembelian.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi yang tepat bagi Perusahaan untuk terus
mempertahankan dan tumbuh dengan melakukan analisis internal dan eksternal untuk menemukan
keunggulan kompetitifnya di industri yang menarik. Dalam melakukan penelitian ini, penulis
memperoleh data primer dari pihak-pihak yang terlibat dalam industri pengolahan limbah ternak
menjadi energi terbarukan Biogas dan juga melakukan wawancara serta diskusi dengan manajemen.
Penulis menggunakan data sekunder dari jurnal, buku, internet, dan data lain yang mendukung
penelitian ini.
Berdasarkan strategi grand matrix, PT ULTJ berada di kuadran I. Di kuadran ini, Perusahaan berada
dalam posisi kompetitif yang kuat pada pertumbuhan pasar susu UHT di Indonesia yang sangat cepat
pula, strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah melakukan integrasi vertikal dengan tujuan
efisiensi biaya energi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif mereka dalam industri yang menarik
yaitu melalui pembangunan pengolahan limbah ternak menjadi energi terbarukan berupa Biogas.
Berdasarkan hasil analisis investasi proyek, NPV untuk proyek ini adalah Rp5,5 miliar dengan IRR
20% atau di atas WACC sebesar 12,08%, serta NPV untuk ekuitas sebesar Rp2,6 miliar dengan IRR
31,8% yang juga di atas WACC. Hasil perhitungan periode pengembalian dari proyek dan ekuitas
diperkirakan 4,3 tahun dan 3,4 tahun atau lebih cepat dari periode proyek 10 tahun. Ini menunjukkan
bahwa proyek tersebut dapat diterima. Investasi dalam keberlanjutan berupa penerapan teknologi
pengurangan gas metana dari limbah ternak ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi
Perusahaan, yaitu seperti dapat membangun merek, kepemimpinan sektor yang kuat, hubungan
pelanggan yang kuat dan yang terpenting, manfaat terhadap efisiensi biaya yang akan berdampak pada
“bottom line” di Laporan Laba Rugi Perseroan, tetapi juga dapat membantu pemerintah dalam
mewujudkan ketahanan energi demi kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan demikian
penurunan produksi gas metana dari setiap ternak mengandung arti penyelamatan energi yang terbuang
untuk kemudian digunakan sebagai tambahan energi untuk produksi ternak itu sendiri sehingga dapat
terjadinya peningkatan produktivitas ternak.