digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Frequency Domain Spectroscopy (FDS) adalah metode diagnostik peralatan tegangan tinggi yang banyak digunakan karena keefektifan dan kepraktisannya. Pengukuran FDS idealnya dilakukan pada kondisi suhu yang stabil. Pengukuran FDS pada kondisi gradien akan mengakibatkan hasil pengukuran FDS menjadi tidak akurat. Akan tetapi, kenyataan di lapangan terdapat kasus-kasus dilematis seperti pada transformator berkapasitas besar, dimana sesaat setelah dimatikan masih terjadi proses penurunan suhu yang bisa berlangsung selama lebih dari 8 jam. Pada kondisi ini jika dilakukan pengukuran FDS, hasil pengukuran menjadi kurang akurat, akan tetapi jika menunggu temperatur stabil akan timbul kerugian besar akibat waktu pemadaman transformator yang semakin lama. Untuk mengatasi kondisi ini, agar uji FDS dapat segera dilakukan dan hasil pengukuran akurat, diperlukan koreksi terhadap gradien temperatur. Telah dilaporkan oleh beberapa peneliti sebelumnya bahwa penggunaan metode koreksi suhu ini terbukti berhasil, dapat memberikan hasil yang lebih akurat. Metode yang umum digunakan adalah menggunakan teknik kurva utama. Akan tetapi setiap peneliti memiliki algoritma yang berbeda dalam membuat kurva utama ini, sehingga kurang praktis dalam aplikasi dilapangan. Pada tesis ini, dilakukan studi untuk mencari hubungan fungsional antara moisture content, temperatur, dan shift factor untuk koreksi gradien temperatur. Untuk itu, telah dilakukan eksperimen mengenai pengaruh variasi moisture content dan variasi temperatur pada pengukuran FDS. Selanjutnya dilakukan ekstraksi untuk mendapatkan shift factor untuk membuat kurva utama. Tahap selanjutnya dilakukan plot 3D terhadap ketiga data tersebut, untuk dicari persamaan hubungan fungsional ketiganya menggunakan 3D Surface Fiting tool. Pada akhirnya diperoleh persamaan yang dapat digunakan untuk memprediksi besar shift factor untuk keperluan koreksi gradien temperatur.