Frequency Domain Spectroscopy (FDS) adalah metode diagnostik peralatan
tegangan tinggi yang banyak digunakan karena keefektifan dan kepraktisannya.
Pengukuran FDS idealnya dilakukan pada kondisi suhu yang stabil. Pengukuran
FDS pada kondisi gradien akan mengakibatkan hasil pengukuran FDS menjadi
tidak akurat. Akan tetapi, kenyataan di lapangan terdapat kasus-kasus dilematis
seperti pada transformator berkapasitas besar, dimana sesaat setelah dimatikan
masih terjadi proses penurunan suhu yang bisa berlangsung selama lebih dari 8 jam.
Pada kondisi ini jika dilakukan pengukuran FDS, hasil pengukuran menjadi kurang
akurat, akan tetapi jika menunggu temperatur stabil akan timbul kerugian besar
akibat waktu pemadaman transformator yang semakin lama. Untuk mengatasi
kondisi ini, agar uji FDS dapat segera dilakukan dan hasil pengukuran akurat,
diperlukan koreksi terhadap gradien temperatur.
Telah dilaporkan oleh beberapa peneliti sebelumnya bahwa penggunaan metode
koreksi suhu ini terbukti berhasil, dapat memberikan hasil yang lebih akurat.
Metode yang umum digunakan adalah menggunakan teknik kurva utama. Akan
tetapi setiap peneliti memiliki algoritma yang berbeda dalam membuat kurva utama
ini, sehingga kurang praktis dalam aplikasi dilapangan.
Pada tesis ini, dilakukan studi untuk mencari hubungan fungsional antara moisture
content, temperatur, dan shift factor untuk koreksi gradien temperatur. Untuk itu,
telah dilakukan eksperimen mengenai pengaruh variasi moisture content dan
variasi temperatur pada pengukuran FDS. Selanjutnya dilakukan ekstraksi untuk
mendapatkan shift factor untuk membuat kurva utama. Tahap selanjutnya
dilakukan plot 3D terhadap ketiga data tersebut, untuk dicari persamaan hubungan
fungsional ketiganya menggunakan 3D Surface Fiting tool. Pada akhirnya
diperoleh persamaan yang dapat digunakan untuk memprediksi besar shift factor
untuk keperluan koreksi gradien temperatur.