digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sherry Almira Puspita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

COVER Sherry Almira Puspita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Sherry Almira Puspita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Sherry Almira Puspita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Sherry Almira Puspita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Sherry Almira Puspita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Sherry Almira Puspita
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Humsdat Coffee adalah salah satu pemain baru di industri coffee shop di daerah Senopati, Jakarta Selatan, yang baru didirikan pada Agustus 2019. Selama enam bulan pertama, penjualannya menurun meskipun telah dilakukan upaya promosi dari Humsdat Coffee untuk menarik pelanggan. Pada bulan Maret, toko ditutup karena wabah Coronavirus. Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi penyebab turunnya penjualan kopi Humsdat dan memberikan rekomendasi usaha pemasaran kepada Kopi Humsdat agar dapat memperoleh pangsa pasar dan menembus pasar kedai kopi sebelum toko dibuka kembali. Dalam mengeksplorasi masalah bisnis, analisis eksternal dan internal dilakukan. Pada analisis eksternal, situasi industri kedai kopi dianalisis menggunakan analisis Porter’s Five Force. Analisis persaingan dan benchmark juga dilakukan untuk menentukan posisi Humsdat di antara kedai kopi lainnya. Analisis konsumen dilakukan dengan melakukan survei yang melibatkan 190 orang yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang untuk mendapatkan wawasan tentang kebiasaan dan perilaku konsumen terkait kedai kopi dan produk-produknya. Dalam analisis internal, pendekatan kerangka kerja VRIO digunakan untuk melihat implikasi kompetitif yang dimiliki Humsdat. Segmentasi, penargetan, dan penentuan posisi ditinjau untuk menganalisis apakah Humsdat telah menargetkan segmen yang sesuai. Analisis 7P dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan bisnis Humsdat sehingga rencana pemasaran dapat disusun. Dari analisis, business model canvas disusun sebagai alat untuk melihat gambaran keseluruhan dari situasi Humsdat sekarang. Setelah meninjau situasi industri kedai kopi, penulis menemukan bahwa Senopati adalah surga kedai kopi di mana puluhan kedai kopi berada. Diferensiasi yang kuat harus dilakukan agar Humsdat bisa terlihat berbeda dari yang lain. Pengetahuan masyarakat akan adanya kedai kopi Humsdat sangat rendah meskipun kedai kopi ini sudah berjalan selama enam bulan. Humsdat juga tidak memiliki segmen target spesifik dan mereka tidak memiliki sumber daya apa pun yang dapat memberi mereka keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dalam upaya untuk promosi, Humsdat memberikan diskon pada produk mereka secara terus-menerus, yang pada akhirnya, merugikan penjualan mereka. Menu mereka juga tidak memiliki makanan, sementara mayoritas responden dalam survei konsumen mengatakan bahwa mereka memesan makanan ringan bersama dengan pembelian minuman di kedai kopi. Untuk mengatasi masalah ini, penulis merekomendasikan untuk membuat halaman Instagram yang membagikan pengetahuan tentang kopi untuk menarik pelanggan guna meningkatkan pengenalan konsumen akan Humsdat. Segmentasi dan penentuan target pasar, reevaluasi portofolio produk berdasarkan survei analisis konsumen, dan program pendekatan dengan pelanggan dan promosi direncanakan untuk Humsdat sepanjang tahun untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan, meningkatkan penjualan, dan menambah pangsa pasar. Diferensiasi, pemerekan, dan penentuan posisi, Humsdat menentukan titik diferensiasi berdasarkan konten, konteks, dan infrastruktur yang mendukung penentuan posisi mereka. Dari solusi yang telah disampaikan, maka business model canvas yang diusulkan disusun agar mendapatkan visualisasi yang lebih jelas mengenai konsep baru yang direkomendasikan untuk Humsdat terapkan.