digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Agiananta Rizyamesa
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Agiananta Rizyamesa
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Agiananta Rizyamesa
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Agiananta Rizyamesa
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Agiananta Rizyamesa
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Agiananta Rizyamesa
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PT Berkembang adalah salah satu perusahaan P2P Lending terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan fokus dalam pembiayaan pertanian. Asesmen kredit adalah salah satu proses model bisnis utama mereka, oleh karena itu efisiensi dari aktivitas asesmen menjadi kegiatan yang sangat penting. Namun saat ini PT Berkembang belum memiliki sistem penilaian kredit yang terstandarisasi. Adanya kartu penilaian (scorecard) untuk asesmen kredit akan meningkatkan kualitas dan kecepatan asesmen calon peminjam baru. Berangkat dari permasalahan tersebut, penulis mengembangkan model scorecard penilaian risiko melalui metodologi knowledge synthesize. Knowledge synthesize dilakukan pada 25 penelitian sebelumnya yang membahas tentang penilaian risiko kredit dengan dilandasi oleh konsep kredit 5C (karakter, kapasitas, kapital, kondisi, dan kolateral). Selanjutnya, penulis juga melakukan content analysis terhadap asesmen yang saat ini dilakukan PT Berkembang dan focus group discussion (FGD) untuk melengkapi pengembangan scorecard terkait. Dari pengembangan scorecard tersebut, ditemukan bahwa ada 13 indikator yang relevan untuk penilaian penilaian kredit PT Berkembang. 13 indikator tersebut mencakup semua elemen dari 5C kredit dan didominasi dengan aspek karakter dan kapasitas. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa karakter dan kapasitas memegang peran paling penting untuk menentukan kelayakan kredit calon peminjam. Penelitian ini menawarkan model scorecard penilaian risiko yang baru, khususnya untuk P2P Lending di sektor pinjaman produktif, dengan mempertimbangkan indikator keuangan dan non-keuangan. Dengan adanya scorecard ini, PT Berkembang akan memiliki kartu skor penilaian terstandarisasi yang sesuai dengan pembiayaan proyek pertanian dan mampu melakukan proses penilaian yang lebih baik.