digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Selulosa asetat dan pati jagung merupakan polimer alam yang memiliki keunggulan dapat didaur ulang oleh alam, yang diharapkan dengan pencampuran kedua bahan ini ditambah dengan plastisizer akan meningkat plastisitas kedua bahan ini. Bahan ini dipersiapkan untuk menjadi bahan yang dapat diaplikasikan pada mesin injection molding . Dari data termal analisis diperoleh temperatur pencampuran dari dua bahan ini, yaitu sebesar 172 °C, selanjutnya selulosa asetat diblending dengan pati jagung pada perbandingan 3 : 5, 4 : 4, dan 5 : 3 dengan penambahan plastisizer dioktil ftalat (DOP) untuk semua perbandingan diatas pada variasi komposisi DOP sebesar 2 % w/w, 4 % w/w, 6 % w/w dan 8 % w/w. Hasil dari proses ini dilanjutkan dengan pembuatan spesimen uji tarik, dan uji keras dengan menggunakan alat Hot Press, untuk pembuatan spesimen uji tarik diperlukan kondisi temperatur 174 °C dengan tekanan 4 ton selama 5 menit, 6 ton selama 10 menit dan 8 ton selama 5 menit, sedangkan spesimen uji keras diperlukan kondisi temperatur 174 °C dengan penekanan sebesar 4 ton dan dikarakterisasi dengan pengujian tarik dan uji keras. Diharapkan dengan mempelajari hasil karakterisasi ini dapat menentukan komposisi yang paling optimum dan kondisi proses untuk diaplikasikan. Untuk aplikasi pada mesin injection molding, bahan hasil blending dibuat spesimen untuk uji keras dengan kondisi 200 °C dengan tekanan sebesar 8 bar dan kemudian dipilih spesimen dengan harga kekerasan yang paling lunak dan yang paling keras untuk dilihat struktur mikronya. Dari hasil uji tarik dan uji keras diperoleh komposisi yang memiliki kekuatan tarik saat putus dan harga kekerasan yang paling tinggi untuk selulosa asetat : pati jagung = 4 : 4, ini dikarenakan adanya ikatan hidrogen antara gugus asetil dengan gugus hidroksil yang paling optimum dan dari struktur mikronya memiliki jumlah pori yang paling sedikit.