digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kehadiran Rekam Kesehatan Elektronik (RKE) dapat memberikan potensi untuk meningkatkan interoperabilitas antar pelayanan kesehatan. Interoperabilitas adalah kemampuan dua atau lebih sistem untuk bertukar informasi dan menggunakan informasi tersebut. Interoperabilitas memberikan kemudahan dalam menyediakan informasi kesehatan secara tepat dan dalam waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan perawatan pasien. Namun, pada praktiknya tidak semua penggunaan RKE telah mencapai tingkatan interoperabilitas. Indonesia turut mengimplementasikan RKE yang dikembangkan dalam bentuk aplikasi Sistem Informasi Kesehatan. Namun pengembangan SIK di Indonesia masih terfragmentasi sehingga menghambat proses komunikasi antar sistem. Sejumlah standar interoperabilitas telah dikembangkan untuk mendukung interoperabilitas data kesehatan serta menghubungkan antar sistem yang berbeda agar dapat berkomunikasi dengan cara yang sama melintasi batas sistem. Fast Healthcare Interoperability Resource (FHIR) merupakan standar interoperabilitas yang dikembangkan Health Level Seven (HL7) untuk mendukung pertukaran data kesehatan dalam format digital secara syntactic dan semantic. FHIR terdiri atas FHIR Resource dan Representational State Transfer Application Programming Interface (REST API). Penelitian ini membahas mengenai penerapan standar FHIR untuk interoperabilitas RKE Indonesia pada studi kasus poliklinik umum. Peneliti melakukan mapping dan gap analysis untuk melihat kemampuan FHIR Resource dalam merepresentasikan kebutuhan elemen data rekam medis poliklinik umum di Indonesia. Hasil mapping dan gap analysis menunjukan bahwa perancangan Profile dibutuhkan untuk memberikan spesifikasi penggunaan FHIR Resource yang memenuhi kebutuhan rekam medis poliklinik umum Indonesia. Tahap berikutnya adalah mengimplementasikan standar FHIR pada perancangan prototipe interoperabilitas RKE dalam bentuk client-server dengan mengimplementasikan FHIR Resource dan REST API untuk melakukan pertukaran data. Data rekam medis dipertukarkan dalam bentuk FHIR Resource dengan menyesuaikan spesifikasi Profile. Hasil pengujian prototipe menunjukan bahwa, penerapan standar interoperabilitas FHIR pada RKE Indonesia memberikan kelayakan untuk melakukan interoperabilitas secara sintaktis dan semantik.