Perpustakaan Digital ITB

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang membutuhkan dukungan sarana transportasi antar pulau yang aman, efektif dan efisien. Atas dasar hal tersebut PTDI mengembangkan pesawat penumpang regional N219 untuk menjawab kebutuhan tersebut. Salah satu kriteria kelayakan pesawat yang harus dipenuhi adalah tingkat keselamatannya ketika mengalami bird-strike. Dalam tugas akhir sarjana ini dilakukan studi dan analisis tentang respon struktur windshield pesawat terbang N219 yang mengalami tabrakan dengan burung. Studi dilakukan dengan menggunakan simulasi numerik elemen hingga dengan tujuan untuk dapat memperoleh pemodelan kasus bird-strike yang representatif. Model burung yang dipakai dalam studi ini menggunakan model yang telah dikembangkan pada studi terdahulu, yaitu berbentuk silinder dengan ujung setengah bola tipe elemen Smooth Particle Hydrodynamics (SPH). Evaluasi dilakukan dengan melihat pengaruh dari empat parameter, yaitu arah tumbukan, laju regangan, ketinggian serta suhu dan faktor redaman dengan serangkaian material yang berbeda sesuai dengan setiap kondisi. Validasi model dalam studi ini dilakukan melalui verifikasi numerik terhadap hasil simulasi maupun eksperimen yang sudah ada. Keamanan struktur dianalisis berdasarkan sifat mekanis material termasuk Ultimate Tensile Strength dan Failure Strain. Hasil studi menunjukkan bahwa keempat parameter memengaruhi respon struktur kaca depan, dengan arah tumbukan merupakan parameter yang memberikan pengaruh paling besar. Hasil Safety Factor dari parameter ini dibawah nol, menandakan tingkat keamanan yang rendah. Kedua parameter lainnya, laju regangan dan ketinggian serta suhu hanya memiliki pengaruh kecil. Hasil Safety Factor keduanya mencapai lebih dari satu bahkan mencapai tiga menandakan tingkat keamanan yang tinggi. Faktor redaman memiliki pengaruh yang kecil. Hasil Safety Factor parameter ini dibawah nol, dikarenakan kesamaan material dengan uji arah tumbukan.