COVER Sherwin Kooswara
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Seng (Zn) merupakan salah satu logam non-ferrous yang banyak digunakan di
dalam kehidupan sehari-hari. Seng sebagian besar diproduksi dari sumber primer
yaitu mineral sphalerite (ZnS) dimana proses ekstraksi seng dari sphalerite
umumnya dilakukan dengan jalur roast-leach-electrowinning (RLE). Sebagai
alternatif proses RLE, dikembangkan pula metode ekstraksi seng dari sphalerite
dengan direct leaching tanpa melalui roasting yang dapat menimbulkan emisi gas
buang serta debu. Dalam penelitian ini, ekstraksi Zn dari konsentrat sphalerite
dipelajari dengan metode pelindian dalam larutan asam sulfat dengan
menggunakan oksidator ozon. Sistem injeksi ozon merupakan modifikasi dari
sistem mazzei injector yang telah diteliti pada penelitian sebelumnya.
Sampel konsentrat sphalerite diterima dari sebuah pabrik flotasi sphalerite di
Kalimantan Tengah. Serangkaian percobaan pelindian dilakukan terhadap
konsentrat sphalerite dalam larutan asam sulfat dengan menggunakan oksidator
ozon. Percobaan diawali dengan preparasi konsentrat, meliputi pengeringan,
homogenisasi, sampling, dan pengayakan. Mineral dominan dalam sampel
konsentrat diidentifikasi dengan X-Ray Diffraction (XRD), sementara komposisi
kimia konsentrat dianalisis dengan X-Ray Fluorescence (XRF). Percobaan
pelindian dilakukan dengan menggunakan persen padatan 50 gram/liter pada
temperatur ruang selama 12 jam dengan laju injeksi oksigen (sebagai sumber
ozon) 1 liter/menit dimana ozon diproduksi melalui generator ozon dengan
metode corona discharge. Adapun variabel percobaan yang dipelajari adalah
fraksi ukuran konsentrat, konsentrasi asam sulfat, dan ketinggian reaktor dimana
ozon diinjeksikan. Persen Zn terlarut pada berbagai kondisi pelindian dianalisis
dengan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Selain persen ekstraksi seng,
dipelajari pula selektivitas pelindian terhadap besi, tembaga, dan timbal.
Hasil percobaan pelindian menunjukkan bahwa fraksi ukuran konsentrat yang
digunakan pada pelindian mempengaruhi persen ekstraksi Zn yang diperoleh
dimana fraksi ukuran konsentrat yang halus memberikan kelarutan ozon yang
lebih baik. Peningkatan konsentrasi asam sulfat dari 0,5 M hingga 2 M
meningkatkan ekstraksi Zn yang diperoleh, sementara peningkatan dari 2 M
hingga 4 M menurunkan ekstraksi Zn akibat terjadinya fenomena salting-out.
Persen ekstraksi Zn meningkat dengan semakin tingginya reaktor dimana ozon
diinjeksikan akibat waktu tinggal ozon yang semakin lama di dalam slurry. Persen
ekstraksi Zn tertinggi yaitu 92,86% diperoleh dari percobaan dengan fraksi ukuran
konsentrat -325+400#, konsentrasi asam sulfat 2 molar, ketinggian reaktor 32 cm,
kecepatan pengadukan 400 rpm, laju injeksi oksigen 1 liter/menit, dan persen
padatan 50 gram/liter. Pada kondisi tersebut, nilai selektivitas pelindian terhadap
Fe, Cu, dan Pb berturut-turut sebesar 0,69, 0,85, dan 0,99 (skala 0-1).