COVER Piyan Rahmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Piyan Rahmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Piyan Rahmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Piyan Rahmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Piyan Rahmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Piyan Rahmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Piyan Rahmadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Baterai ion lithium adalah salah satu bagian dari tipe baterai rechargeable yang
didalamnya ion lithium berpindah dari elektroda negatif menuju elektroda positif
selama discharging dan berkebalikan saat charging. LiPF6 merupakan elektrolit cair
yang umum digunakan dalam sel ion lithium karena memiliki konduktivitas yang tinggi
dan keamanan yang lebih baik. Namun, permasalahan dalam penggunaan elektrolit cair
adalah flammability yang tinggi. Perhatian kini tertuju pada penggunaan elektrolit
padat yang dapat mengatasi permasalahan yang terdapat pada elektrolit cair.
Dalam penelitian ini, dibuat sistem elektrolit padat garnet Li7La3Zr2O12 (LLZO)
dengan penambahan doping Fe2O3 dan variasi penambahan Li2CO3. Komposisi dari
elektrolit padat adalah Li7-3xFexLa3Zr2O12 dengan variasi Fe2O3 adalah 0%, 5%, 7,5%,
10% dan 12,5%. Komposisi yang kedua adalah Li6,25Fe0,25La3Zr2O12 dengan variasi
penambahan Li2CO3 adalah 10%, 20%, 30%, dan 40%. Preparasi serbuk dilakukan
dengan menggunakan metode solid state reaction yang melalui tahapan pencampuran
dan penggerusan, kompaksi, dan kalsinasi. Selanjutnya dilakukan penggerusan
kembali dan diperoleh serbuk yang akan dikompaksi pada beban kompaksi 6 ton
sehingga diperoleh green pellet yang berdiameter kurang lebih 1,4 cm. Sintering
kemudian dilakukan pada temperatur 1100 oC dengan waktu penahanan 4 jam. Dimensi
dan massa dari setiap sampel sebelum dan setelah sintering diukur untuk menentukan
nilai densifikasi setiap sampel selama sintering. Uji Electrochemical Impedance
Spectroscopy (EIS) dilakukan untuk mengetahui karakteristik listrik dari setiap sampel.
Selain itu juga dilakukan karakterisasi fisik dengan menggunakan XRD dan SEM.
Hasil XRD menunjukkan bahwa terdapat LLZO dengan struktur kubik pada
Li6,25Fe0,25La3Zr2O12. Hasil fitting menggunakan model rangkaian listrik ekivalen
menunjukkan bahwa konduktivitas ionik dalam elektrolit padat LLZO dipengaruhi
oleh hambatan butiran dan hambatan batas butir. Konduktivitas ionik tertinggi yang
dapat dicapai pada variasi doping Fe2O3 diperoleh pada doping Fe2O3 10% yaitu
sebesar 3,41×10-5 S cm-1, sedangkan pada variasi Li2CO3 diperoleh pada penambahan
30% Li2CO3 yaitu sebesar 4,68×10-5 S cm-1.