Dalam Tugas Akhir ini, dilakukan optimasi topologi dan tenggang cacat pada satu
dari empat komponen dudukan dari Main Landing Gear (MLG) dengan menggunakan
metode Generative Design (GD). Aplikasi dari GD dapat memberikan geometri yang
optimal dari komponen yang dianalisis, namun tetap mempertahankan kekuatan dari struktur
dalam menahan beban yang diberikan, melalui beberapa metode pengoptimasian struktur,
yaitu optimasi ukuran, bentuk, dan topologi.
Proses optimisasi dilakukan menggunakan OptiStruct, dan menargetkan pada
pengurangan berat dari dudukan MLG tanpa mengurangi integritas dari struktur dudukan itu
sendiri. OptiStruct adalah solver yang dikembangkan oleh Altair dalam perangkat lunaknya,
yaitu HyperWorks. OptiStruct menggunakan metode Solid Isotropic Material with
Penalization (SIMP) pada proses optimasinya dalam mencapai hasil yang optimum. Hasil
optimasi dari dudukan MLG lalu akan dihaluskan menggunakan perangkat lunak CAD
dengan juga mempertimbangkan aspek dari tenggang cacat. Proses validasi kekuatan statik
dari geometri awal dan yang sudah dioptimasi akan dilakukan dan dianalisis menggunakan
ABAQUS. Kemudian, tes konvergensi juga akan dilakukan kepada kedua geometri dudukan
untuk mengetahui tegangan yang diterima akibat dari tiap kasus pembebanan.
Dudukan MLG merupakan salah satu dari beberapa Pricipal Structural Element
(PSE) yang dimiliki oleh pesawat, yang kegagalannya dapat berakibat sangat fatal. Dengan
demikian, analisis tenggang cacat harus dilakukan untuk mengetahui jumlah umur dan
interval inspeksi dari dudukan MLG. Beban 1G (1G-Load) dan metode Constant-Amplitude
akan digunakan dalam analisis tenggang cacat dari kedua geometri dudukan MLG. Dengan
menggunakan MATLAB, keluaran dari analisis tenggang cacat yang berupa inspeksi
interval, akan sangat berguna dalam segi keselamatan terbang, dan juga maintenance dan
repair dari pesawat.
Hasil analisis dari Tugas Akhir ini membuktikan bahwa aplikasi dari optimasi
topologi dan analisis tenggang cacat membuktikan bahwa berat total dari dudukan MLG
berkurang lebih dari sepuluh persen, namun tetap dapat mempertahankan kekuatan statik
dan tenggang cacatnya. Interval inspeksi dan total siklus dari dudukan MLG yang sudah
teroptimasi juga memiliki performa yang sebanding dengan geometri awal, bahkan lebih
baik sekitar empat persen.